Bab 206
Aku pergi malam itu juga. Dilihat dari jendelanya yang gelap gulita, sepertinya Mario juga tidak di tempat.
Waktu Harold meneleponku, aku sudah berada di ruang tunggu.
Kali ini aku memilih untuk tidak naik pesawat, melainkan kereta cepat.
Meskipun perjalanan akan memakan waktu dua jam lebih panjang, aku lebih suka merasakan kakiku menjejak tanah daripada melayang di udara.
"Chloe, mobilmu sudah diperbaiki, kamu di mana? Biar aku antarkan ke tempatmu," ucap Harold dengan suara hangat dan lembut.
Aku memandang orang-orang yang sedang memainkan ponsel dengan kepala tertunduk di ruang tunggu, lalu menyahut dengan tenang, "Biarkan di bengkel saja dulu, nanti aku ambil sendiri."
Harold tidak menanggapi. Aku lalu menambahkan, "Aku tahu di mana bengkelnya berada."
Keluarga Avalon selalu menyervis kendaraan mereka di bengkel yang sama. Jadi, aku tahu tempatnya.
"Mekaniknya bilang mobilmu diutak-atik seseorang." Perkataan Harold membuatku terdiam.
Aku merasa bersalah. Sebab, akulah yang menyuruh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda