Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Tuan wilson

Aku melangkahkan kaki memasuki club terbesar di ibukota, tempat pertama yang membawaku bekerja menjadi wanita malam. Tempat yang bisa membuat semua hutang hutang ibuku dengan gampang aku bayar. Aku berjalan menuju ke depan meja bartender dimana sandra sedang berada disana menikmati minumannya “ hay” sapa ku ketika sudah berada di dekatnya. Akupun segera duduk di kursi sebelah sandra “ hay juga!” darimana saja jam segini baru muncul?” tanya sandra sembari menyeruput minuman beralkohol miliknya. “ Biasa, ada mangsa empuk!” jawabku dengan senyum lebar “ Ada mangsa ngak bagi bagi di makan sendiri saja!” ketus sandra “ Hahaha, kalau dia sudah bosan denganku akan aku berikan untukmu!” kelakarku “ giliran udah bekas aja kamu kasih” “ yang pentingkan uangnya ngak bekas, kita butuh uangnya bukan orangnya” tuturku kemudian meneguk minuman itu dengan perlahan. “ 2 jam lagi jadwal kami dengan pak wilson” ungkap sandra Aku menarik nafasku kasar “ malam terakhir aku melayani dia” seru ku Aku menatap ke arah sandra yang tiba tiba terbelalak melihatku “ kenapa malam terkahir?” tanya sandra menatapku tajam Aku memalingkan pandanganku ke gelas minum yang berada di hadapanku “ Aku sudah di boking 3 bulan oleh seseorang!” jawabku datar dengan wajah di tekuk “ di boking 3 bulan? Sandra terkejut mendengar penuturanku “ berani bayar berapa dia boking kamu 3 bulan?” tanya sandra kembali “ Di bayar dengan berapa pun yang aku minta!” jawabku dengan memelas Aku begitu tidak semangat namun lain halnya dengan sandra dia terlihat begitu antusian mendengar cerita ku. “ Wow, amazing!” serunya “ pasti itu orang tajir melintir hingga bisa membayar lo berapa aja, satu bulan lagi! Kenalin aku dong dengannya aku juga mau di boking seperti itu!” pinta sandra dengan menggoyang goyangkan tanganku layaknya anak kecil Aku kebingungan dengan kelakuan rekan kerjaku yang satu ini, “ apa yang membuat kamu ingin di boking selama itu seperti ku?” tanya ku yang penasaran dengannya. Aku menatap manik mata wanita yang ada di sebelahku itu, tampak binaran keinginan yang besar dari sorotan matanya, aku tidak mengharapkan di tahan lama lama dan ingin bebas tidur dengan siapapun namun dia berbanding terbalik dengan keinginanku “ Cepat katakan apa yang membuat kamu ingin di boking dalam waktu lama?” tanya ku lagi yang di buat penasaran dengan jawaban dari sandra “ Karena aku capek berganti ganti pasangan, aku mau 1 orang saja dalam waktu yang lama di tambah lagi dengan bayaran yang aku minta, tambah membuatku menginginkan hal itu” jelasnya yang terlihat antusias Akupun terdiam sejenak ungkapan sandra membuatku sedikit terbawa, “ ada benarnya juga penuturannya” batinku “ dia ingin dan aku galau” gumam ku lagi. “ Seharusnya kamu beruntung ada pria yang memperlakukan kamu dengan baik seperti itu!” tuturnya ‘ terserah kamu saja, aku malas membahas tentang pria itu!” ucapku kemudian meneguk kembali gelas minumanku. Hingga 1 jam berlalu aku memilih untuk cabut dari club itu karena sudah temu janji dengan pria yang sudah menjadi langganan ku, Pelanggan yang berani merogoh dalam dalam kantongnya untuk menikmati tubuhku, “ Aku cabut ya mau menemui tuan wilson” aku pun segera berdiri dan memberikan kecupan perpisahan dengan sandra, “ oke, hati hati!” pesan sandra. “ nanti kamu langsung pulang atau kesini lagi?” tanya sandra kemudian “ langsung pulang, badanku sudah capek!” balas ku sembari tersenyum ke arah sandra “ ok,” balas sandra “ Aku cabut dulu ya lex” kepada bartender tampan yang beras di depanku “ oke” jawabnya Aku pun segera pergi meninggalkan club itu, menaiki sebuh taksi online yang sudah ku pesan sebelum keluar dari club itu. Selama perjalanan pikiranku melayang layang membayangkan nasibku 3 bulan kedepan, menyenangkan atau seperti burung yang berada di dalam sangkar. Aku menghela nafas kasar dan menatap keluar jendela, masih terlihat hiruk pikuknya kota jakarta di malam yang belum terlalu larut bahkan masih terbilang senja. Kemacetan yang luar biasa sudah menjadi hal yang wajar, bahkan termasuk makanan sehari hari. Selama perjalan aku hanya diam dan menatap dengan lekat pemandangan dari dalam taksi online itu hingga taksi itu berhenti di sebuah hotel bintang lima. Hotel yang sudah menjadi tempat pertemuanku dengan tuan wilson. Setelah memberikan beberapa lembar uang aku pun turin dari dalam taksi itu dan melangkah menuju kedalam hotel. Hingga kakiku berhenti di depan sebuah kamar yang jelas di pintu itu tertulis angka 202, tuan wilson membuka pintu kamar itu menyambut kedatanganku yang memang sudah tunggunya, terlihat senyum lebar dari pria itu, pria bertubuh besar dan kekar yang usianya masih terbilang muda 45 tahun. Aku pun segera masuk ke dalam kamar itu, “ Kemari lah” pinta tuan wilson sembari memukul ke pahanya, yang berarti memintaku duduk di atas pahanya seperti biasa aku melayaninya. Tanpa berpikir panjang akupun segera menghampiri pria hidung belang tajir itu dan dengan duduk manis di atas pangkuannya tidak lupa pula melingkarkan tanganku di leher milik tuan wilson “ I miss you” bisik ku manja di telinganya Tuan wilson hanya tersenyum kecil ke arahku namun tangannya sudah bergerilya di sekujur tubuhku bahkan mengelus paha dan menyingkap perlahan rok yang aku gunakan. “ Aku suah tidak sabar ingin menikmati setiap tubuhmu ini!” ucapnya dengan erotis Tuan wilson pun meremas remas gundukan kenyal yang masih tertutup oleh dress yang aku gunakan. “ begitu rindunya kau denganku, tuan! Hingga se agresif ini!” seruku kepadanya “ sangat, sangat merindukanmu!” cetusnya dengan gamblang Akupun memainkan jari jari nakalku di dada pria itu, “ aku akan membuat tuan puas malam ini” ucapku menggoda Akupun perlahan lahan membuka kemeja pria itu, satu satu kancing itu aku buka dengan sekali kali menatap ke manik matanya, setelah semua kemeja itu terbuka aku pun menarik tubuhnya membawa pak wilson ke atas kasur untuk segera melampiaskan hasratnya kepadaku. Akupun membuka kain yang menutupi tubuhku hingga menyisahkan gundukan kenyal dan lembah kenikmatan yang masih tersegel dengan rapi. Aku melihatnya bagaikan buaya yang akan menerkam mangsanya, pancaran matanya begitu tidak tahan melihat kemolekan tubuhku. “ Cepat lah jangan lama lama mempermainkan ku, dengan berlama lama memperlihatkan tubuhmu itu" ucapnya dengan suara berat menahan hawa nafsu yang sudah menjalar keseluruh tubuhnya. Aku hanya tersenyum manja, menatap ke arah pria itu.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.