Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Ravendra bagus nugroho

Ravendra bagus nugroho : wanita yang membuatku tertarik adalah wanita malam. Malam ini aku menyempatkan diri memeriksa club malam milikku, club yang menjadi salah satu aset penghasil uang. Ketika memasuki aula yang di penuhi oleh orang orang yang tengah berjoged ria dengan lantunan musik kencang yang memekakkan telinga aku tidak sengaja menabrak seorang wanita cantik dengan rambut panjang dan mengatakan maaf sambil tersenyum, senyumannya bagaikan bandulan besi yang menghipnotis ku seketika, aku terpesona dengan wajah cantik yang masih terlihat muda itu. Setelah kejadian malam itu aku terus saja memikirkannya dan membuatku mencari tahu keberadaan gadis cantik dengan penuh pesona itu, ternyata dia adalah pelanggan setia club malam milikku, dengan mencari informasi kemana mana akupun akhirnya menemukan tempat tinggalnya, perkampungan kecil di pinggiran ibukota, aksi gila ini tidak hanya berhenti disini setiap hari aku nyaris menguntit gadis itu, tanpa berani menyapanya. Jelas saja aku tidak berani karena aku termasuk sosok pria yang pemalu apalagi berhubungan dengan lawan jenis. Aku selalu mengikuti gadis itu yang aku ketahui dari bertender club malamku “ juwita” sebuah nama yang terdengar indah di telinga sesuai dengan wajahnya. Tanpa berpikir panjang aku menyewa salah satu rumah yang berada tidak jauh dari rumah milik juwita, rumah yang ku sewa dengan harga mahal, tidak masalah aku harus mengeluarkan uang banyak yang penting aku bisa terus memperhatikan gadis pujaan hatiku itu dari dekat. Dan tiba lah suatu hari kejadian buruk menimpa salah satu cabang perusahaan ku yang berada di havana, kuba oleh si jago merah yang membuatku harus terbang saat itu juga ke kuba. Dengan berat hati aku lebih memilih melihat kondisi perusahaan itu dan meninggalkan juwita, 1 tahun lamanya aku berada disana dan kembali lagi ke indonesia, selama setahun aku tidak pernah menghilangkan sosoknya dari pikiranku bahkan kerinduan menyelumuti relung hati ini, wanita yang tidak ku kenal dan dia tidak mengenalku namun bayangannya terus saja menghantuiku. Setelah kembalinya aku ke indonesia aku kembali ke rumah yang dulu sempat ku sewa, rumah kontrakan yang menjadi saksiku untuk memperhatikan gerak gerik juwita. Namun semuanya berubah ketika aku mendapati kabar kalau juwita telah menjadi wanita malam. “ Bagaimana mungkin dia bisa bekerja menjadi wanita malam!” ucapku dengan lantang dan dengan rasa kesal yang menguasai hati serta pikiran “ iya bos, dia menjadi wanita malam dengan alasan hutang orang tuanya yang harus dia bayar begitu banyak” jawab bertender yang bekerja di club malam bagus. “ hutang apa,?” tanya bagus kembali. “ Sepertinya ibunya tertipu investasi bodong, bos!” Akupun terdiam kemudian melesap habis minumanku, aku kembali menuju ke apartemen, kabar tentang gadis yang membuatku jatuh cinta benar benar membuatku frustasi bagaimana tidak penyesalanku muncul karena aku 1 tahun meninggalkan indonesia seandainya aku tidak pergi hari itu mungkin dia tidak akan menjadi wanita malam karena akan aku bantu membayar semua hutang keluarganya. 1 minggu lamanya aku terjebak dalam rasa penyesalan itu, namun kemudian aku bangkit kembali dan mengejar juwita aku tidak peduli dia mau wanita malam sekalipun yang namanya cinta tetap cinta tidak boleh ada kata menyerah, akupun kembali tinggal di rumah kecil itu menyamar kembali menjadi pria biasa dan terlihat miskin, untuk mendapatkan juwita, agar semua rencanaku berhasil aku mencoba mendekati ibu dan adiknya terlebih dahulu. Berbulan bulan lamanya aku mendekati keluarga itu, bak gayung bersambut, ibu dan adik adiknya telah menganggapku sebagai saudara setia hari ku habiskan berkunjung ke rumah sederhana itu. Namun tidak dengan juwita disaat keluarganya menyukaiku dia malah membenci dan selalu bersikap jutek, Di tambah semenjak dia tahu kalau aku menyukainya, dia selalu berusaha menghindar hal itu yang membuatku kesal dan marah namun ku tahan semua rasa itu di depannya. 2 tahun lamanya kehidupan penyamaran itu aku jalani, namun hari ini aku tidak ingin melepas juwita lagi “ sudah cukup tarik ulurnya, sudah!” ucapku lantang di dalam rumah itu. “ Aku tak akan melepasnya lagi mulai hari ini” aku berucap dengan Tekad yang sudah membara. Bak pucuk di cinta ulam pun tiba, baru keluar dari rumah aku sudah melihat sosok wanita yang ku cintai berjalan dengan cepat, aku pun segera mengunci pintu dan menghampirinya, Pertemuan yang penuh dengan drama panjang, namun semuanya berakhir ketika aku benar benar menganggapnya sebagai wanita malam. Niatku yang dari awal adalah menganggapnya sebagai wanita biasa dan ingin menikahinya namun keadaan harus membuatku menawar tubuhnya, sepertinya memang itu yang dia inginkan, dia terlihat santai ketika aku menawar tubuhnya dengan uang 5 juta, aku syok dan terkejut begitu murahannya dia di mataku padahal aku bisa membayarnya dengan puluhan juta bahkan ratusan juta asal dia mau menjadi istriku. Cukup simple menurutku namun tidak dengannya, berulang kali aku ingin mengajaknya menikah namun selalu menjadi bahan cemooh untuk gadis yang sudah mengambil langkah yang salah menjadi wanita malam. Setelah persetujuan yang panjang aku pun berhasil mendapatkan juwita walaupun harus menelan pil pahit menganggap wanita yang ku cinta sebagai wanita malam. Siang itu kami bertemu di salah satu hotel, kebetulan sekali aku ada meeting disana, dengan seragam rapi layaknya seorang bos besar aku menemui juwita, aku melihat dia terkejut melihat gayaku yang tidak sama seperti biasanya, Tampak jelas dari raut wajah wanita cantik itu. Dia tampak terdiam dan memperhatikanku “ Kenapa melamun” kalimat itu lah yang pertama kali aku layangkan untuknya, dia yang biasanya selalu jutek denganku sekarang tiba tiba terdiam tanpa suara bukan seperti juwita biasanya. “ tidak ada, aku hanya penasaran kenapa kau bisa bergaya seperti itu” jawaban itu lah yang juwita katakan Aku tertawa dengan lantang, aku mengubah diriku menjadi mode sombong dan bengis karena aku membayarnya berati aku harus tegas dan bukan lagi lemah lembut seperti dulu, dia menatap penuh rasa penasaran, dan aku tau itu makanya aku memilih mendekati tubuhku dengannya agar dia tidak canggung untuk melayaniku. Semua berjalan seperti inginku, aku sama sekali tidak melepaskan juwita dari genggamanku ketika aku memintanya untuk bersamaku 3 bulan, dan akan aku bayar dia dengan mahal walaupun awalnya begitu banyak penolakan akhirnya juwita pun menerimanaya, “ aku tidak ingin kau melayaniku bak wanita malam tapi aku ingin kau melayaniku sebagai istri” batinku ketika juwita pergi untuk menghabiskan sisa waktunya dengan status wanita malam. Aku melaksanakan semua rencanaku dengan baik, titik kelemahannya berada di keluarganya aku pun membawa keluarganya pindah, ya pindah! Pindah ke tempat yang ku rasa akan nyaman untuk mereka itupun tidak gampang karena aku melakukan tawar menawar dengan ibunya baru lah ibunya menyetujui di tambah lagi ketika aku mengatakan ingin menikahi juwita bertambah setuju wanita itu untuk pindah dari sana, aku pindahkan ibu juwita ke salah satu rumahku yang ada di bogor, kenapa aku memilih disana? Karena lingkungan disana yang jauh lebih baik tidak akan membuat ibunya merasa tertekan lagi dengan omongan tetangga. Semua rencana memang berhasil dengan baik hingga akupun menikah dengan juwita walaupun hanya nikah siri tapi itu lebih baik daripada aku menidurinya tanpa status apapun, dan pernikahan ini hanya berlangsung 3 bulan seperti itu lah janjiku padanya, sebenarnya aku tidak berniat seperti itu namun untuk membuatnya setuju aki dengan terpaksa mengatakan waktu 3 bulan. Cuma aku berharap semuanya tidak akan berakhir di waktu 3 bulan itu.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.