Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

21+

Tangan ku pun tidak dapat di tahan ingin terus bergerilia di tubuh bagus, dada bidang yang memiliki 8 roti sobek yang begitu nikmat untuk di pandang. Aku menyentuh lembut tubuh bagus dengan jari jemari lentikku. Aku mengecup. Seluruh tubuhnya meninggalkan tanda kepemilikan disana, akupun mengulum lembut ular kobra agar segera terbangun. “ huh” terdengar leguhan suara bagus menandakan kalau dia menyukai semua aksi yang sudah ku lakukan dengannya. Aku merasak ular kobra itu sudah berdiri tegap bergerak mencari sarangnya, aku pun segera memasukkan ular kobra itu ke dalam palung samudra yang menjadi sarangnya bernaung. Ku pompa dengan cepat, turun naik, keluar masuk dengan ahlinya karena aku memang ahli dalam melakukan aksi hubungan intim bahkan aksi yang ekstrem sekalipun. Dengan gunung kembar yang juga ikut turun naik yang membuat bagus geram dan meremasnya dengan kencang tidak lupa dia memelintir anak gunung itu yang membuatku juga ikut mendesah merasakan kenikmatan itu. Suara desahan demi desahan menguasai ruangan itu, surga dunia yang begitu hebat tercipta di dalam kamar dengan nuansa putih itu, “ Ahh” desahan terakhir yang keluar dari dalam mulut Bagus menandakan kalau semburan ular kobranya telah membanjiri palung samudraku. Bagus tersenyum dengan lebar kepadaku dan aku pun membalas senyuman itu, sebelum akhirnya terjatuh di sebelahnya. “ Jam berapa kita berangkat?” tanya ku dengan nafas yang masih tersenggal senggal. “ 1 jam lagi, aku mau istirahat sejenak!” baguspun mendekap tubuh juwita dan membawa ke pelukannya. “ supir itu?” tanyaku kembali “ Biarkan saja, dia akan setia menunggu di bawah” “ oke, aku mau tidur dahulu, lelah sekali” “ tidur lah aku juga ingin tidur!” Bagus pun segera menutup matanya di ikuti aku yang juga menutup mataku. ** Aku menatap takjub ketika berada di dalam jet pribadi itu “ kita benaran naik ini?” Tanyaku penuh antusias Bagus tersenyum “ iya, dari Indonesia ke kuba bisa memakan waktu 27 jam jadi, aku lelah kalau harus naik pesawat komersial” jawab bagus Bagus pun memintaku untuk duduk di sebelahnya dengan menepuk kursi kosong itu, aku pun bergegas duduk di sebelahnya, bagus meletakkan tangannya di bahuku, akupun tersenyum dan menyandarkan kepalaku di bahunya kemudian mendongakkan kepala dan tersenyum lebar, bagus pun mencium bibirku yang membuatku langsung memelototkan mata kepadanya. Bagus terkekeh melihatku bagaimana tidak baru 1 jam yang lalu kami Olahraga panas karena ciuman yang di lakukannya di dalam mobil dan sekarang dia memulainya lagi dan nanti pasti berujung aksi ranjang lagi. “ jangan memulai, nanti kamu tidak tahan” ucapku kepada bagus. “ kalau tidak tahan kan kita tinggal masuk kamar dan melakukannya disana” bagus menunjuk kepada salah satu bilik yang ada di dalam jet pribadi itu. Aku pun berjalan ke arah bilik itu “ wow!’ aku berucap dengan takjub Aku pun masuk ke dalam sana “ dan segera duduk di atas kasur empuk yang tersedia, dan melihat ke arah luar jendela pesawat nampak segumpalan awan putih yang menjadi jalur penerbangan kami. ‘” Sedang apa?” tanya bagus dari arah belakang juwita Aku pun menolehkan kepala melihat ke arahnya “ melihat pemandangan dari dalam sini” aku kembali memalingkan wajah menatap pemandangan awan dari atas pesawat. Bagus pun duduk disebelahku “ indah” cetusnya Aku melirik ke arahnya, dia melihat ke arahku bukan ke arah luar jendela “ apanya yang indah?” tanyaku dengan menyatukan alis “ dirimu! Makhluk tuhan yang paking indah” Akupun tertawa kecil mendengar penuturan pria yang duduk di sebelahku itu “ Gombal” “ Benaran, untuk apa aku gombal kalau kenyataannya memang seperti itu” bagus berdalih Tertawaku bertambah besar, bagus memang pria yang susah di tebak, selain ahli bermain main di ranjang dia juga ahli dalam memuji wanita. “ Sudah berapa wanita yang kamu gombalin?” Tanyaku sekaligus menghardiknya “ Berapa ya, sepertinya tidak terhitung!” jawabnya dengan Menghitung jarinya Aku pun menatapnya tajam, tak ku sangka ternyata selama ini dia penggombal yang ulung patut saja semua ucapannya itu begitu meyakinkan. Aku pun memanyunkan bibirku jawaban bagus tidak sesuai dengan ekspektasiku, aku berharap dia mengatakan todak pernah walaupun sebenarnya telah banyak wanita yang dia gombali, setidaknya mendengar kebohongan dari bibirnya bisa membuat hatiku berbunga bunga seperti taman bunga. Aku merasakan tangan bagus melingkar di pinggangku “ kenapa diam saja” bisik bagus di telinga juwita. “ Tidak ada, aku bosan duduk duduk santai begini!” tuturku sembari sesekali melirik ke arah bagus. Bagus memasukkan tangannya ke dalam baju ku dan menanggalkan pengait yang ku gunakan sebagai penutup gunung kembarku. Hingga pengait itu pun terlepas Aku terdiam dan hanya menbiarkan saja apa yang dia lakukan, aku tak menyangka bagus yang terlihat biasa ternyata mempunyai nafsu yang begitu tinggi, membuatku pun bertambah semangat untuk menyeimbangi bagus. “ Buka dong!” ucap bagus di telingaku Akupun mengangguk dan membuka baju serta kacamata berwarna merah itu, separuh tubuhku terekpose dengan gunung kembar yang begitu besar membuat bagus terus ingin bermain main disana. Bagus meremas lembut dan sesekali mengulumnya terlihat seperti bayi yang sedang menyusu kepada ibunya. “ tidak lelah dengan yang tadi?” tanya ku Dengan membiarkannya mengulum gunung kembar itu. Bagus hanya menggelengkan kepalanya, kemudian memintaku berbaring setengah berbaring, aku hanya mengikuti saja sekaligus menikmati aksi nakal bagus. Bagus begitu semangat memelintir anak gunung krakatau yang menjadi area sensitif untukku. Tak ku duga bagus membuka celanaku perlahan, celana hotpants yang kugunakan dan memperlihatkan segitiga merah yang masih terpasang. “ aku tidak ingin bermain, hanya ingin menikmati pemandangan indah saja!” ujar bagus “ yakin?” tanyaku dengan tidak percaya Karena tidak akan ada yang bisa menahan pesona palung samudraku itu, palung samudra yang ku rawat dengan baik bahkan tidak akan melonggar walaupun aku sering melakukan hubungan intim dengan banyak pria. Aku rela mengeluarkan uang puluhan juta untuk menambah pesona di palung samudra itu, karena palung samudra itu yang ku gunakan untuk menghasilkan uang dari para pria kaya yang rela membayar dengan harga mahal.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.