Bab 41
Di sisi lain, wajah Jamal terasa panas.
Dia bukan seorang lelaki cabul, tetapi dia masih pria yang normal.
Jamal belum pernah merasakan hubungan intim di usianya yang sudah 28 tahun. Mana mungkin dia bisa menyaksikan situasi sepanas ini dengan tenang.
Hania sudah setengah jam masuk kamar, tetapi dia masih belum bisa menenangkan diri.
Akhirnya, Hania hanya bisa masuk ke kamar mandi dan mandi air dingin.
Meskipun sulit menahan diri, Jamal adalah orang berprinsip. Dia tidak akan membiarkan dirinya terlibat dengan wanita yang tidak dia sukai.
Keesokan paginya.
Hania sudah selesai sarapan, tetapi Jamal belum bangun juga.
Mengingat betapa larutnya sang suami ketika pulang semalam, Hania memilih untuk tidak mengganggunya. Dia mengambil tasnya, lalu mengendarai sepeda listrik menuju kantor.
Sepanjang perjalanan, Hania sibuk berpikir.
'Besok hari Sabtu, berarti minggu ini aku nggak perlu mengantar pesanan makanan. Jadi, aku bisa memanfaatkan waktu liburku sebaik mungkin.'
'Ayah dan ibu terus me
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link