Sabuk
Guna menarik tangan Bianca agar mengikutinya, menghampiri Dewi. Setelah sampai di hadapan wanita itu. Tiba-tiba bibirnya kelu, apa yang akan ia sampaikan buyar semuanya. Hingga beberapa saat kemudian, wanita itu yang bersuara.
"Ada apa lagi, Mas?"
Guna mengedipkan kedua matanya. Sadar dari lamunan, tapi bibirnya masih tak mampu bicara.
"Aku .... Mohon katakan yang sejujurnya." Guna menjeda kalimatnya kembali. Kini dia pandangan matanya beralih pada ketiga bocah yang sejak tadi menunggunya bicara.
"Kalian, ke mobil dulu ya? Ada sesuatu yang akan kami bicarakan," pintanya pada anak-anak.
Walau ingin tahu apa yang akan disampaikan oleh kedua orang dewasa itu. Tak menyurutkan mereka untuk patuh dan nurut pada orangtuanya. Dengan terpaksa, mereka mengikuti permintaan Guna untuk pergi ke mobil duluan.
Attar sudah tahu apa yang akan ditanyakan oleh Guna. Ia pun merasakannya hal yang sama dengan pria itu. Ingin, bibirnya menyebut ayah. Terapi, dia sudah berjanji pada ayah dan bundanya. Untuk m
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link