Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Luruhhhh

"Astaghfirullah," lirih bu Selfi mengelus dadanya. Pertanyaan yang sederhana, namun sulit untuk menjawabnya. Hingga menimbulkan sesak dalam diri wanita senja itu. Kini matanya mulai mengembun, meninggalkan bulir air mata yang kapan saja bisa menetes. Tak pernah menyangka, kehidupan putranya akan menjadi seperti ini setelah bercerita dari istri pertamanya. Di tambah, cucu yang sangat ia sayangi. Ternyata bukan anaknya. Menambah pilu dalam diri wanita itu. Tak ingin membuat cucunya curiga. Bu Selfi mengusap cairan bening yang mulai keluar, setelah itu ia menciumi pucuk kepala gadis kecil itu. "Sayang, kenapa kamu harus mempertanyakan masalah itu?" ujarnya setengah terisak. "Oma, nangis?" Bianca mengangkat wajahnya. Sehingga dia bisa melihat dengan jelas, wajah sayu milik omanya. "Nggak, sayang. Oma hanya kelilipan," kilah bu Selfi tersenyum paksa. "Oma, Bianca sayang Oma. Kalau Bianca besar nanti, Bianca akan rawat Oma. Oma jangan sedih lagi, ya." Bianca beranjak dari tempat duduknya, ia

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.