Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 7

Dia menelepon asistennya di depan ayahnya, lalu membatalkan akuisisi terhadap keluarga Dawson. Edbert berdiri dan berkata, "Jangan harap aku akan memperlakukannya dengan baik, dia nggak pantas." Setelah mengatakan itu, Edbert meninggalkan ruang kerja ayahnya. Begitu keluar, dia melihat seorang wanita yang terus menunggu di samping dinding. Everly juga melihatnya dengan mata yang penuh amarah dan kesabaran yang sudah hampir habis. Edbert melirik Everly sekilas, lalu pergi. Setelah itu, Everly masuk ke ruang kerja. "Pak Gerald pernah bilang kalau aku cuma perlu menikah dengan putra ... " Sebelum Everly menyelesaikan kata-katanya, Gerald memperingatkannya, "Mulia sekarang, jangan pernah membahas hal ini dengan siapa pun di rumah ini. Krisis keluarga Dawson sudah diatasi dan Edbert nggak akan melakukan hal seperti ini lagi." Saat Gerald hendak pergi, Everly menghalangi jalan Gerald dengan keras kepala. "Janji di mulut doang nggak bisa dipercaya. Anda harus memberiku perjanjian tertulis." Setelah Everly mengatakan ini, kepala pelayan terkejut. Gadis ini tidak percaya pada perkataan Pak Gerald? Tidak ada yang ingin kata-katanya diragukan, apalagi Gerald yang duduk di posisi yang sangat tinggi. Seorang gadis kecil malah berani memintanya membuat perjanjian tertulis. Wajah Gerald menjadi suram dan kepala pelayan segera menyela. Dia tahu kalau Pak Gerald adalah orang yang pemarah. Dia khawatir Pak Gerald akan marah pada istri Pak Edbert dan membuatnya kabur dari rumah. "Bu Everly, Pak Gerald selalu menepati janjinya. Anda akan tahu seiring berjalannya waktu. Karena Pak Gerald bilang akan melindungi keluarga Dawson, Pak Gerald pasti nggak akan melakukan hal yang merugikan keluarga Dawson. Jadi nggak perlu ada perjanjian tertulis. Anda sudah menjadi istri Pak Edbert, jadi sekarang kalian semua adalah keluarga. Membuat perjanjian tertulis hanya akan merusak hubungan." Setelah kepala pelayan mengatakan itu, dia memberi isyarat kepada Everly agar tidak bersikap keras kepala lagi. Everly memahami niat baik kepala pelayan, jadi dia tidak berkata lebih lanjut. Sebaliknya, Gerald meninggalkan ruang kerja dengan marah. Saat tiba di kamar, Gerald berkata dengan marah, "Kalau bukan karena harus memilih dia, mana mungkin keluarga Howard akan menerima menantu seperti ini!" Kepala pelayan juga mencoba menenangkan amarah Gerald. "Tenangkan diri Anda, Pak. Bu Everly masih muda, jadi sifatnya terus terang. Orang lain mungkin nggak tahu alasan dia menjadi menantu keluarga Howard, tapi kita tahu. Kalau dilihat dari sudut pandangnya, tindakannya juga bisa dimengerti. Bagaimanapun juga, dia adalah putri keluarga Dawson sebelum hari ini. Tapi di malam pertamanya, Pak Edbert malah mau mengakuisisi keluarga Dawson, jadi wajar kalau dia mengkhawatirkan keluarganya." Kata-katanya hanya sedikit meredakan amarah Gerald. "Kirim dua orang untuk menjaga kamar mereka. Jangan sampai ada kejadian lain malam ini." "Baik." Everly tahu dia telah membuat Gerald marah, tetapi hatinya masih belum tenang. Bagaimana kalau suatu hari nanti keluarga Howard lupa dan tidak menepati janjinya? Namun, dia tahu dia tidak berani mencari Gerald lagi. Saat sedang berjalan, Everly tiba-tiba mendengar suara pertengkaran di lantai bawah. Dia mendekati balkon karena penasaran dan melihat ke bawah. Itu suara Edbert. Dia ingin pergi. Namun, kepala pelayan dan William menghalanginya. "Pak Edbert, malam ini adalah malam pertama Anda. Anda seharusnya bersama Bu Everly. Keluar di malam pertama nggak baik untuk pengantin baru." Kepala pelayan baru saja mendengar kabar dari pembantu kalau Edbert ingin pergi, jadi dia segera datang untuk menghentikannya. William kebetulan bertemu dengan Edbert. "Edbert, usiamu sudah mau 30 tahun, bisa nggak jangan terlalu kekanak-kanakan? Everly adalah istrimu, kamu harus bertanggung jawab padanya. Kalau kamu pergi malam ini, gimana Everly akan menghadapi keluarga Howard besok?" "Kak William, aku nggak tahu apa-apa tentang pernikahan ini, tapi kakak tahu, 'kan? Aku cuma disuruh menikah, nggak disuruh tidur bersama. Jangan menghalangiku, kalian nggak akan bisa menghentikanku." Edbert berniat untuk pergi, tetapi William menghalanginya lagi. "Everly sedang melihatmu dari lantai dua." Edbert mengangkat kepalanya dan melihat seorang gadis yang mengenakan gaun malam sedang menatapnya. Dia menelan ludahnya, melewati William tanpa berkata sepatah kata pun, dan meninggalkan rumah lama keluarga Howard.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.