Bab 41
Perkataan Justin membuat hati Adelia melayang, hingga tangan dan kakinya terasa panas.
"Jangan meledekku."
Justin berkata tanpa daya, "Baiklah. Saat aku sakit parah dan dirawat di rumah sakit, keluarga putra sulung akan makin sombong dan menunjukkan lebih banyak celah. Saat ulang tahun kakek yang ketujuh puluh tiba, aku akan memberi mereka hadiah ucapan selamat."
Dia ingin memberi Revan kesempatan untuk menandatangani perjanjian taruhan itu tanpa rasa khawatir.
Adelia menuangkan secangkir air hangat untuknya.
Justin mengambilnya, menyesapnya pelan, lalu berkata, "Malam ini kamu pulang dulu dan bawa kotak obatnya ke sini. Kita lakukan akupunktur di rumah sakit saja untuk beberapa waktu ini."
"Pak Justin, aku … "
"Aku tahu." Mata gelap Justin menyalurkan gurat penuh pengertian. "Kamu nggak mau hubungan kita terungkap. Besok, aku akan membuatmu jadi penanggung jawab bangsal ini secara resmi."
Adelia mengangguk tanpa bertanya lebih lanjut.
"Pulanglah, sopir sudah nunggu di luar. Sudah mala
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link