Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 40

"Dia di mana?" Bahkan suara Adelia sampai gemetar. "Sedang mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Kota." Adelia menggenggam ponselnya erat-erat dan berlari cepat menuju ruang gawat darurat. Angin bersiul di telinganya. Dia merasakan awan gelap menekan kepalanya saat banyak kemungkinan melintas di kepalanya. Kenapa dia bisa masuk ruang gawat darurat? Apakah dia akan mati? "Bu Adelia!" teriak Bibi Eni ketika melihat kedatangannya. Dia memeluknya sambil menangis. "Saya nggak tahu apa yang terjadi, tapi barusan Den Justin muntah darah." "Sudah berapa lama di dalam sana?" Tangan dan kaki Adelia terasa dingin, bahkan punggungnya sudah basah oleh keringat dingin. "Baru masuk tadi." Lampu di depan ruang gawat darurat masih menyala. Kenapa bisa muntah darah? Adelia panik, akan lebih baik kalau dia bisa memeriksa denyut nadinya. "Bibi Eni ... jangan panik dulu." Dia menenangkan Bibi Eni, tetapi dia sendiri sudah ketakutan setengah mati. Tidak lama kemudian, seluruh keluarga kedua keluarga Vijendr

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.