Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 42

"Apa?" tanya Amanda dengan bingung. "Kamu bekerja di rumah sakit, tapi pakai parfum. Kamu mencoba menyamarkan bau badanmu?" Justin berkata tanpa sungkan, kilat dingin melintas di matanya. "Atau kamu pikir ini diskotek?" "Pak Justin, saya ... saya minta maaf. Lain kali nggak akan seperti ini lagi." Amanda sangat sedih. "Saya mengenal adik perempuan Anda, berharap Anda bisa memberikan saya kesempatan." Justin mengerutkan keningnya jengah. "Nggak tahu kenapa kata Pak Justin yang keluar dari mulutnya jadi nggak enak didengar." Terutama saat dia tahu apa saja yang sudah dilakukan perempuan ini kepada Adelia. "Prama, berikan informasi dokter magang kepadaku. Aku akan pilih sendiri." "Oh, baik." Prama, dengan perut buncitnya, berlari ke depan dan ke belakang untuk meletakkan setumpuk informasi di depan Justin. Suasana di bangsal cukup hening, Amanda berdiri di sampingnya seperti batang kayu, diam dan tidak bergerak. "Yang namanya Adelia selalu menjadi nomor satu di jurusannya setiap tahun. Di

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.