Bab 4
Saat berbaring di tempat tidur, aku melihat postingan Freddy di Instagram, "Aku sangat bersyukur, setelah berputar-putar, kamu selalu ada di sisiku."
Di kolom komentar, sahabat Larissa berkomentar, "Menyentuh sekali. Aku jadi ikut senang melihat Larissa bahagia."
Aku memperhatikan bahwa semua sahabat Larissa menyukai postingan Freddy tersebut.
Sahabat-sahabat Larissa selalu memandang rendah diriku, menganggapku sebagai pengganggu antara Larissa dan Freddy.
Tanpa kehadiranku, Larissa pasti akan lebih bahagia.
Aku melihat komentar Larissa di postingan Instagram Freddy dan aku pun merasa bahwa teman-teman Larissa tidak salah.
Larissa berkomentar, "Semuanya diatur yang terbaik."
Dengan wajah datar, aku menatap interaksi penuh emosi mereka, hingga salah satu sahabat Larissa berkomentar, "Jangan unggah lagi, nanti dilihat Carlo. Dengan sifatnya yang seperti itu, pasti bakal ribut besar."
Dulu, aku pernah dengan lembut memperingatkan Larissa untuk menjaga jarak dengan Freddy, karena mereka berlawanan jenis, jadi sebaiknya menghindari kesalahpahaman.
Namun, sahabat-sahabat Larissa malah mengolok-olokku, dan mengatakan aku terlalu mengontrolnya, bahkan sampai membatasi haknya untuk berteman.
Mendengar hal itu, Larissa hanya mengiyakan apa kata teman-temannya dan menegurku, mengatakan bahwa sebagai pria, aku seharusnya lebih lapang dada.
Aku tidak memberikan reaksi seperti yang teman-teman Larissa harapkan, hanya diam-diam keluar dari postingan Instagram dan mulai menonton reels, lalu tertidur di atas ranjang.
Ketika Larissa pulang, aku sudah terlelap. Dia membangunkanku dengan wajah tidak puas.
Dia berteriak dengan nada bertanya, "Carlo, pacarmu malam-malam berada di luar, kamu sama sekali nggak khawatir? Pacar sahabatku terus-menerus menelepon mereka, sedangkan kamu? Kamu nggak meneleponku sama sekali. Sebenarnya, apa maksudmu?"