Bab 89
Saat kembali ke tempat ini, perasaannya berbeda dari semua kunjungan sebelumnya.
Seperti tempat wisata yang pernah dia kunjungi berkali-kali selama bertahun-tahun, kali ini, Shania merasa ini akan menjadi yang terakhir. Ada sedikit rasa kehilangan, tapi juga ada kelegaan yang menyertainya.
Saat memasuki ruang makan, dia melihat meja dipenuhi dengan hidangan lezat, tetapi hanya ada Harlan yang duduk di sana.
Tidak ada Jevan, begitu pula Wina.
Shania meminta para pengawalnya mendorong kursi rodanya ke meja makan, lalu menyuruh mereka menunggu di luar pintu.
"Pak Harlan."
Dia menyapa dengan senyum yang sopan.
Harlan melirik sekilas ke arah para pengawal yang berjalan keluar, dan ekspresinya sedikit serius.
Tentu saja, dia sudah mengetahui apa yang dilakukan Wina bersama gadis licik dari Keluarga Gustama terhadap menantunya di hotel. Maka, tidak heran jika kali ini Shania datang dengan pengawal dan menjaga jarak seakan mereka adalah penjahat yang harus diwaspadai.
Melihat menantunya waspad

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link