Bab 88
"Nggak perlu dibicarakan lagi. Jevan sudah menandatangani perjanjian perceraian. Kalau Pak Harlan ingin membujuknya, katakan padanya untuk menyelesaikan sisa prosedurnya. Mulai sekarang, aku nggak mau berurusan lagi dengan dia, atau Keluarga Senjaya. Semuanya sudah selesai."
Suara Shania cukup tenang
Dia seolah-olah sedang membicarakan urusan orang lain, bukannya pernikahan yang dia perjuangkan dengan sepenuh hati tapi berakhir dengan penuh kegagalan.
Dia sudah menerima kekalahan itu. Dia tidak menyalahkan siapa pun, tetapi dia tidak akan pernah melupakan rasa sakit yang dia alami.
Di ujung telepon, Harlan terdiam sejenak. "Datanglah dulu. Apa pun yang telah kamu putuskan di dalam hati, ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan hanya karena kamu sudah memutuskan. Dalam pernikahan, jika salah satu pihak nggak kooperatif, hal itu nggak bisa berhasil. Pada akhirnya, kedua pihak harus duduk bersama dan berbicara langsung. Bukan begitu?"
Shania terdiam sejenak.
Harlan melanjutkan, "Makan ber

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link