Bab 47
Clara berjalan mengikuti Ben dengan tubuh yang gemetar.
Arya juga berjalan mengikuti di belakang mereka. Dia tidak mengatakan apa-apa, tetapi ekspresinya terlihat sangat serius.
Aku menatap Arya, lalu tiba-tiba tersenyum.
Akhirnya, pihak kepolisian menemukan mayatku.
Dengan begini, Arya pasti merasa lega.
Dia pasti sudah sejak dulu berharap aku mati saja.
Sebelum masuk ke dalam mobil, Ben bertanya memastikan sekali lagi kepada Clara, "Kamu yakin mau ikut?"
Ekspresi Clara juga terlihat murung. Saat masuk ke dalam mobil, kakinya terasa lemas dan nyaris saja dia terjatuh.
Aku refleks mengulurkan tanganku hendak memapahnya, tetapi tanganku langsung menembus tubuh Clara.
Aku tidak bisa menyentuh siapa-siapa.
"Dia nggak mungkin mati," kata Arya sambil mengernyit, nada suaranya terdengar bersikeras.
Clara balas menatap Arya dengan penuh kebencian, lalu masuk ke dalam mobil.
Sementara itu, aku duduk di samping Clara. Aku memperhatikan pemandangan di luar jendela dengan perasaan kalut.
Saat ini
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link