Bab 46
"Gila! Dasar kamu ini orang gila!"
Ben menendang-nendang Davin sebelum akhirnya diseret pergi oleh para polisi lainnya.
"Kak Ben, sekarang bukan saatnya bertindak sembarangan! Walaupun nggak jelas juga kenapa dia bersikeras mengakui bahwa dialah pembunuhnya, tapi ... ada banyak kesaksiannya yang nggak pas!"
Ben pun menarik napas dalam-dalam, lalu bangkit berdiri.
Tiba-tiba, Davin menunjuk dirinya sendiri dengan ngeri. "Aku ... Aku pembunuhnya ... Bunuh ... Bunuh aku ..."
Akan tetapi, dia malah meminta Ben untuk membunuhnya.
Ben hanya balas mengernyit tanpa menanggapi ucapan Davin. "Terus selidiki sampai dia mengaku dengan jujur."
Sekalipun Davin mengakui sudah membunuh semua orang itu, dia memiliki alibi dan hasil tes kejiwaan. Mana mungkin Davin bisa dijerat hukum?
Selain itu, Pak Jordan juga sudah menyewa jasa tim pengacara terbaik. Sudah pasti ini adalah jalan buntu.
Tiba-tiba, terdengar kericuhan dari luar. Ternyata itu adalah Arya yang sedang berteriak seperti orang kesetanan.
Dia
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link