Bab 72
Kakek itu menatapnya dengan tajam. "Kemarin malam, bagaimana bisa kamu pulang bersama Julia?"
Zevan menggaruk kepalanya. "Nggak sengaja ketemu."
Kakek mengernyitkan keningnya dengan curiga. "Bagaimana kamu bisa mengenal Julia?"
Tidak menyebutnya lebih baik, ketika disebutkan, Zevan merasa ini sangat memalukan.
Dia geram dan merapikan rambutnya dengan kasar. "Kakek, kenapa kamu begitu suka ikut campur. Sudah makan saja."
Melihatnya diam, Kakek melirik ke arah Julia: "Katakanlah, Julia."
Julia masih belum berbicara, tetapi tatapan Zevan sudah menatap ke arahnya untuk memberi peringatan agar tidak bicara sembarangan.
Wajahnya juga sedikit merah, dia berkata dengan terbata-bata, "Perusahaan memintaku untuk mengirimkan bahan ke lokasi konstruksi. Kebetulan ada tripod yang jatuh, dan Zevan yang menyelamatkanku."
Hans memicingkan matanya dan melirik sekilas.
Dia menatap dengan tajam menyadari bahwa keadaan di antara mereka agak rumit.
"Jadi begitu ya," kata kakek sambil tersenyum, "Awalnya di
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link