Bab 71
Belum masuk ke rumah kediaman Sianto, Anita berjalan ke sudut dan mengeluarkan ponsel dari tas.
Ketika dia bergaul di bar sebelumnya, dia bertemu dengan seorang preman bernama Bono, yang selalu menganggur sepanjang hari dan akan melakukan apa saja asalkan dibayar.
Kali ini, dia siap untuk melakukan sesuatu yang besar!
"Halo, apa ini Bono?"
"Wah, ternyata kamu adik cantik itu ya. Kenapa tiba-tiba menelepon kakak hari ini? Kangen kakak ya?" Suara Bono terdengar santai dan agak merayu.
Anita menahan rasa mualnya setengah mati. Kemudian, dengan manja berkata, "Kak Bono, aku ada satu transaksi bisnis, mau nggak?"
Bono pun tertarik. "Apa bisnisnya?"
"Aku akan berikan 6 miliar kepadamu, kemudian bantu saya bunuh ... "
Belum selesai bicara, sebilah pisau langsung ditempelkan di belakang leher Anita.
Anita terkejut dan berteriak, ponselnya jatuh ke tanah.
"Kalau berani bersuara, aku akan membunuhmu dengan pisau, dengar nggak!"
Anita menangis ketakutan, menganggukkan kepala berulang kali.
Setela
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link