Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 3 Bertemu Lagi dengan Keluarga Jarvis

Beberapa hari kemudian, Ivana menerima sebuah telepon. Dia diundang untuk ikut serta dalam acara varietas siaran langsung yang berjudul "Aku Cinta Alam". Olivia adalah seorang bintang ternama. Di kehidupan sebelumnya, Ivana pernah menjadi asistennya. Suatu kali, tim produksi kekurangan pemeran figuran, jadi sang sutradara pun menyuruh Ivana naik ke panggung. Secara kebetulan, dari situlah karier akting Ivana dimulai. Meski awalnya dia hanya memerankan karakter antagonis kecil. Sampai akhirnya Ivana bertemu dengan seorang sutradara bernama Denis. Denis merasa Ivana sangat cocok untuk menjadi pemeran utama dalam film yang sedang dia kerjakan berjudul "Rembulan". Itulah satu-satunya film Ivana di kehidupan sebelumnya, di mana dirinya menjadi pemeran utama. Bisa dibilang, Denis adalah orang yang berjasa besar dalam hidup Ivana. Oleh karena itu, Ivana setuju menerima undangannya. Berdasarkan alamat yang diberikan oleh staf, Ivana tiba di sebuah kafe kecil di kota. Begitu masuk, Ivana langsung melihat Keluarga Jarvis. Ada Olivia, Lucy Adam, Kevin Jarvis, serta Finley Jarvis. Mereka duduk membelakangi Ivana. Di hadapan mereka duduk seorang pria paruh baya. Ivana langsung teringat. Di kehidupan sebelumnya, Olivia memang mengikuti acara ini juga. Karena khawatir Olivia akan kesulitan, seluruh keluarga ikut turun tangan. Finley, yang sudah menjadi bintang besar di dunia hiburan, juga ikut serta agar bisa melindungi Olivia. "Pak Erin, bukannya acara ini berbahaya? Kalau terlalu berbahaya, anakku lebih baik nggak perlu ikut," ujar Lucy dengan wajah penuh kekhawatiran. "Mungkin akan sedikit melelahkan, tapi kami akan memastikan semua prosedur keselamatan dijalankan demi keamanan para tamu." Sutradara acara "Aku Cinta Alam", Erin Havis, menjawab dengan senyuman. "Ada aktivitas apa saja di dalam acara ini? Aku ingin mendengarkannya lebih dulu," lanjut Lucy. "Bu Lucy, mohon tunggu sebentar. Aku juga mengundang satu artis lagi. Nanti aku akan menjelaskan semuanya sekaligus," kata Erin sambil mengeluarkan ponsel serta menekan sebuah nomor. Lucy tampak tidak senang, tetapi dia menahan diri, menyeruput kopinya dengan anggun. Detik berikutnya, ponsel model lama di kantong Ivana berbunyi. Ivana menarik napas dalam-dalam, menekan gejolak di hatinya, lalu menjawab telepon dengan nada tenang. "Ivana, kamu di mana? Apa sudah mau sampai?" tanya Erin "Aku sudah sampai," jawab Ivana dengan acuh tak acuh. Kemudian, dia melangkah menuju tempat duduk Erin. Ivana? Ekspresi semua anggota Keluarga Jarvis langsung berubah. Mereka tanpa sadar menoleh ke belakang. Kemudian, mereka melihat Ivana yang masih hidup, berjalan ke arah mereka dengan langkah yang mantap! Dalam sekejap, pupil mata anggota Keluarga Jarvis langsung mengecil, wajah mereka tampak penuh keterkejutan! Lucy bahkan menyemburkan kopi yang baru saja dia minum! Ivana? Dia masih hidup? Mungkinkah ini hanya seseorang dengan nama dan wajah yang mirip dengan Ivana yang mereka kenal? Bagaimanapun juga, mereka sudah menyaksikan sendiri lewat video bagaimana Ivana dilalap api. Meskipun jasad Ivana tidak pernah ditemukan, wajah dan tubuhnya seharusnya penuh luka bakar jika dia selamat, 'kan? Namun, wanita di depan mereka ini memiliki kulit yang halus, tubuhnya utuh tanpa satu luka pun! Bahkan ... seolah-olah dia telah terlahir kembali menjadi sosok lain yang jauh lebih cantik, hingga membuat orang sulit mengalihkan pandangan! Pikiran keempat orang itu seakan kacau balau. Mereka bahkan tidak sempat menyeka kopi yang disemburkan Lucy. Kebetulan, di sebelah Lucy duduk putra sulungnya, Kevin. Jadi, semburan kopi tadi tidak hanya mengenai Lucy sendiri, tetapi juga Kevin. "Kemarilah. Kamu Ivana, 'kan? Di sini!" Erin berdiri sambil melambaikan tangan pada Ivana. Ivana mempercepat langkahnya, berjalan mendekat. "Kamu Ivana, 'kan? Aku Erin, sutradara di acara 'Aku Cinta Alam'," ujar Erin sambil menjulurkan tangan. "Halo, aku Ivana." Ivana membalas uluran tangan itu. "Ayo, duduklah di sini." Erin memberi isyarat agar Ivana duduk di sampingnya. Karena kursi di seberang sudah diduduki Keluarga Jarvis. Keluarga Jarvis tampak seperti patung, menatap Ivana tanpa berkedip. Mereka semua yakin bahwa orang di hadapan mereka memang Ivana! Ivana masih hidup! Jika Ivana baik-baik saja, kenapa dia tidak pulang? Apa dia sengaja ingin membuat mereka cemas? Ketika memikirkan hal itu, emosi Lucy langsung meledak. Beberapa hari terakhir ini, Lucy terus mengutuk dirinya sendiri karena rasa bersalah. Dia bahkan sempat ditampar suaminya, tidak bisa mengangkat wajah di depan suaminya. Polisi juga sempat mencurigai Lucy telah sengaja menutup pintu mobil untuk membunuh Ivana. Karena jasadnya tidak ditemukan, mereka terus menginterogasi Lucy dengan penuh prasangka. Dia sudah dipermalukan .... Selama beberapa hari ini, Lucy seolah hidup di neraka! Sementara Ivana .... Gadis ini malah tidak mengatakan apa-apa meski kondisinya baik-baik saja. Sekarang, dia dengan santai datang untuk bertemu dengan sutradara? Apa Ivana sengaja ingin membalas dendam? Karena terlalu marah, tubuh Lucy sampai bergetar hebat! "Ada apa?" tanya Erin yang heran melihat reaksi Keluarga Jarvis. "Nggak ada apa-apa," ujar Kevin yang paling dulu tersadar. Dia pun terburu-buru menyikut ibu dan adiknya, Finley. "Ivana, kamu baik-baik saja? Kalau kamu baik-baik saja, kenapa nggak ...." Finley terdengar agak emosional ketika mengatakan ini, bahkan terdengar sedikit tidak puas. Kevin buru-buru menoleh, menyikut Finley dengan keras, memberi isyarat untuk dia berhati-hati dalam berbicara. "Kenapa kamu nggak memberi tahu kami?" Finley menekan kembali kata "pulang", langsung mengubah kalimatnya. "Apa kamu yakin masih pantas bicara tentang hal itu di sini?" ujar Ivana. Dia mengangkat wajah sambil menatap dengan sinis ke arah keempat orang itu. Di kehidupan ini, karena Ivana kembali tepat waktu dan tidak ditemukan jasad di dalam mobil, permainan media yang dilakukan Keluarga Jarvis di kehidupan yang lalu pun tidak sempat terjadi. Namun, pintu mobil yang menutup jalan hidup Ivana benar-benar telah ditutup oleh mereka! Semua anggota Keluarga Jarvis terdiam. Keempat orang itu langsung merasa bersalah dan gugup. "Kita bahas masalah kontrak dengan Pak Erin dulu." Kevin yang sudah terbiasa menjadi pimpinan, segera menenangkan diri. Setelah tenang, barulah Kevin sadar kalau dirinya dan ibunya penuh dengan noda bercak kopi. Dia segera mengambil tisu untuk membersihkan dirinya dan ibunya. "Maaf, karena waktu yang terbatas, aku memanggil kalian semua sekaligus," kata Erin dengan nada meminta pengertian. Sebenarnya, alasan Erin ingin berbicara langsung dengan Olivia dan Ivana sekaligus, adalah karena dia tahu Ivana adalah mantan asisten Olivia. Namun, sekarang tampaknya suasana di antara mereka terasa aneh. "Kalau begitu, izinkan aku untuk menjelaskan tentang acara kami terlebih dulu," lanjut Erin. "Sebenarnya, konsep acara ini adalah membuat para selebriti mengalami kehidupan pedesaan serta petualangan di alam liar. Mereka akan dikirim ke tempat terpencil yang sepi, lalu diminta mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup." Lucy mendengarkan sambil terus mengerutkan kening, lalu bertanya, "Bukankah ini terlalu berat?" "Bisakah aku melihat kontraknya dulu? Kalau nggak ada masalah, aku akan menandatanganinya." Pada saat itu juga, Ivana berbicara. Ketika mendengar itu, semua anggota Keluarga Jarvis menoleh ke arah Ivana. Lucy tampak tidak senang. Dia merasa Ivana sengaja menyela omongannya! Lucy sedang menyatakan keberatan, tetapi Ivana langsung mengatakan akan menandatanganinya, seolah sedang menampar wajahnya! Erin buru-buru menyerahkan kontrak pada Ivana. Tatapan Kevin sedikit berubah, lalu dia berkata, "Tunjukkan kontraknya pada kami juga." Erin juga segera menyerahkan kontrak pada Kevin. Kevin membolak-baliknya sebentar, lalu menyerahkan pada dua pengacara di meja sebelah. "Pak Caden, Pak Felix, tolong bantu aku memeriksanya." Kedua pengacara itu langsung mengangguk, mulai membaca kontrak dengan cermat. Sambil membaca, mereka mulai mengajukan pertanyaan. Bagaimana keamanan akan dijamin, apakah artis diperbolehkan menolak kegiatan yang terlalu berbahaya, bagaimana jika tim produksi melanggar kontrak, serta bagaimana prosedur penghentian kontrak .... Pada saat yang sama, Ivana langsung membolak-balik halaman dengan cepat, membaca sekilas satu halaman, sebelum langsung melanjutkan ke halaman berikutnya. Bukan karena Ivana tidak serius, tetapi karena sekarang kekuatan spiritualnya sudah berada pada tahap luar biasa. Sekali lihat saja, Ivana bisa langsung menyerap semua informasi yang ada. Keluarga Jarvis pun tidak kuasa menahan diri untuk tidak melirik ke arah Ivana! Ivana secara khusus meneliti bagian honor. Enam puluh juta per episode, sesuai dengan harga pasarnya sekarang. Ivana bisa menandatangani kontrak ini! "Pak Erin, apa kamu punya pena? Aku akan menandatanganinya!" ujar Ivana sambil menoleh. Pada saat yang sama, suara pengacara terdengar, "Bukannya 16 miliar per episode terlalu kecil untuk Nona Olivia?"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.