Bab 8 Aku dan Keluarga Wistoria Sudah Putus Hubungan!
"Oh, kita bisa membahasnya lagi," kata Willy kepada Keluarga Wistoria terlebih dahulu. Kemudian, dia menoleh ke Diana dan bertanya, "Tadi kamu bilang apa?"
Diana mengulanginya dengan tenang, "Pinjam aku pulpen. Aku mau tanda tangan."
Semua orang Keluarga Wistoria menatapnya.
Mereka ingin bertanya pada Diana apa dia ingin menandatangani kontrak setelah melihatnya begitu saja? Apa Diana paham?
"Nah." Willy memberikan pulpen kepada Diana.
Sebenarnya Willy juga sedikit terkejut melihat Diana menandatangani kontrak dengan mudah.
Meskipun dia adalah artis kelas bawah sekarang, dia barusan membintangani film Sutradara Stefan. Begitu filmnya dirilis, dia akan langsung dipromosikan. Bukankah seharusnya dia meminta bayarannya ditambah?
Biasanya tim acara memberikan harga yang relatif rendah dulu, kemudian menunggu tamu menaikkan harganya.
Selain itu, persyaratan dalam kontrak awal sangat keras.
Mungkin karena Diana masih muda dan tidak memiliki manajer, dia tidak mengerti.
Dia juga tidak membaca kontraknya dengan saksama.
Terutama saat Diana dibandingkan dengan Hazel yang duduk di seberang, dia terlihat makin mudah ditipu.
Kalau Diana bertemu dengan orang jahat, mungkin dia akan dijual.
Diana mengambil pulpen dari Willy, lalu menandatangani kontrak tanpa ragu.
George bimbang untuk beberapa saat, tapi akhirnya dia berkata, "Diana, jangan buru-buru tanda tangan. Berikan kontrakmu kepadaku. Aku akan meminta pengacara melihatnya."
Diana mengangkat kepalanya, lalu dia melihat George seakan-akan pria itu adalah orang gila. Kemudian, Diana menundukkan kepalanya dan berkata dengan sinis, "Apa hubungan kalian denganku? Ngapain aku menggunakan pengacara keluarga kalian?"
George terdiam.
Inez dan dua orang lainnya juga terdiam.
Diana menatap mereka berempat dengan tatapan mengejek. Lalu, dia menyerahkan kontrak dan pulpen kepada Sutradara Willy.
Willy segera membuka kontrak tersebut dan mengagumi tanda tangan Diana yang cantik. Dia memastikan semua sudah ditandatangani Diana.
"Diana, aku masih memerlukan dua salinan KTP-mu. Apa kamu ada membawa KTP-mu?"
Diana tercengang, lalu dia berkata, "Maaf, KTP dan ponselku ...."
Awalnya Diana ingin berkata barangnya telah hilang, tapi dia menyadari ekspresi kesal orang Keluarga Wistoria kepadanya, jadi dia mengubah kata-katanya. "... Terbakar. Aku buat ulang dulu, ya?"
Diana merasa orang Keluarga Wistoria sangat lucu. Dia sebagai korban saja tidak mengatakan apa-apa, tapi mereka malah tampak kesal dan penuh kebencian. Itu seolah-olah dia yang mengurung mereka di dalam mobil yang sedang terbakar.
Terutama Inez yang sedang menatapnya seolah-olah Diana adalah orang yang tidak setia dan seorang bajingan!
"Boleh." Willy tidak banyak bertanya dan hanya menganggukkan kepala.
Bagaimanapun juga, Diana sangat mudah diajak bicara, jadi Willy tidak bisa bersikap ragu.
"Kalau nggak ada hal lain, aku pergi dulu." Diana bangkit.
"Baik. Untuk jadwal acara selanjutnya, aku akan meminta orang mengirimkannya padamu," kata Willy.
"Oke." Diana menganggukkan kepalanya, lalu dia beranjak pergi dari meja.
Zayn yang duduk di paling luar ragu sejenak, kemudian dia berdiri dan pergi mengejar Diana.
"Diana!" Zayn berhasil mengejar Diana di luar.
"Pergi!"
Diana berkata tanpa menoleh ke belakang.
Zayn berlari dengan cepat, lalu menghalangi jalan Diana.
"Karena kamu baik-baik saja, kenapa kamu nggak pulang ke rumah?! Apa kamu tahu kami kira kamu ... kamu ... Apa kamu tahu betapa sedihnya dan merasa bersalahnya kami? Ibu menangis sampai matanya bengkak!" kata Zayn kepada Diana dengan galak.
"Apa kalian begitu sedih? Kalau kalian sedih, bagaimana kalian bisa mendiskusikan kontrak Hazel dengan Sutradara Willy di sini?" Seulas senyuman menyindir tersungging di bibir Diana.
Zayn terdiam.
"Apa kami nggak bisa melakukan hal lain kalau kami sedih?" Zayn yang merasa malu menjadi marah.
"Biarkan aku mengubah kata-kataku. Kalau Hazel yang mati terbakar atau kalian mengira Hazel sudah mati terbakar, apa kalian masih mau menemaniku keluar dan membantuku mendiskusikan kontrak?" Diana tersenyum sinis.
Zayn tidak bisa menjawab.
"Zayn, pulang dan beri tahu keluargamu kalau aku nggak memiliki hubungan lagi dengan Keluarga Wistoria. Anggaplah kita adalah orang asing. Jangan berpura-pura dekat denganku!" kata Diana dengan ekspresi masam.