Bab 7 Putri Palsu VS Putri Asli
Diana?!
Dia baik-baik saja?!
Orang di depan mereka ini tidak mungkin orang yang mirip dan memiliki nama yang sama dengan Diana, 'kan?
Bagaimanapun juga, mereka melihat Diana ditelan api dengan mata kepala mereka sendiri. Meskipun Diana baik-baik saja, seharusnya dia memiliki luka bakar di wajah dan tubuhnya, 'kan?
Namun, kulit orang di depan mereka ini tampak mulus dan tidak ada luka sedikit pun.
Inez dan orang tiga lainnya kebingungan.
Mereka bahkan tidak peduli dengan kopi yang disembur Inez.
George duduk di sebelah Inez, jadi kopi itu tidak hanya mengenai Inez sendiri, tapi juga putra pertamanya.
"Diana, ya? Di sini." Willy berdiri, lalu melambaikan tangannya ke arah Diana.
Diana mempercepat langkahnya ke arah mereka.
"Diana, ya? Aku Willy Burton, sutradara acara 'Aku Cinta Alam'." Willy mengulurkan tangannya kepada Diana.
"Salam kenal, aku Diana Palmer." Diana bersalaman dengan Willy.
"Mari, duduk di sini." Willy mengarahkan Diana untuk duduk di sampingnya.
Karena tempat duduk seberang sudah diduduki oleh orang Keluarga Wistoria.
Orang-orang Keluarga Wistoria seperti orang bodoh. Mereka tercengang menatap Diana.
Mereka sudah melihat dengan jelas. Itu benar-benar Diana!
Diana baik-baik saja!
Kalau dia baik-baik saja, kenapa dia tidak pulang?!
Apa Diana sengaja membuat mereka panik?
Saat Inez memikirkan itu, dia naik darah ....
Beberapa hari ini, dia menyalahkan dirinya sendiri karena kesalahannya. Dia juga tidak bisa mengangkat kepalanya di depan suaminya. Dia juga diselidiki oleh polisi yang membuatnya malu ....
Beberapa hari ini dia merasa hidupnya seperti neraka!
Sedangkan Diana baik-baik saja. Dia bahkan datang untuk menjumpai sutradara dengan santai sekarang!
Apa dia sedang membalas dendam?
Saking marahnya, sekujur tubuh Inez gemetar.
"Ada apa?" tanya Willy kepada Keluarga Wistoria dengan bingung.
"Nggak apa-apa." George adalah orang pertama yang sadar, lalu dia menyikut ibunya dan Zayn.
Zayn agak marah, jadi dia berkata dengan kesal, "Diana, kamu baik-baik saja?! Kalau kamu baik-baik saja, kenapa kamu nggak pu ...."
George segera menoleh, lalu menyikut Zayn dengan kuat untuk menyuruhnya diam.
"Kenapa kamu nggak memberi tahu kami?" Zayn pun mengubah kata-katanya.
"Apa kamu yakin ingin membahas hal ini di sini?" Diana mendongak, lalu menatap keempat orang itu dengan sinis.
Orang Keluarga Wistoria terdiam.
Keempat orang itu langsung merasa bersalah dan gelisah.
"Lebih baik kita membicarakan kontrak dengan Sutradara Willy dulu." George sudah terbiasa menjadi CEO, jadi dia bisa langsung tenang.
Setelah dia tenang, baru dia menyadari percikan kopi di tubuhnya dan ibunya. Dia pun segera mengambil beberapa lembar tisu untuk mengelap dirinya dan ibunya.
"Maaf. Karena waktunya kurang, aku memanggil kalian semua bersama," kata Willy dengan segan.
Sebenarnya Willy memutuskan untuk membahas ini bersama Hazel dan Diana karena dia tahu Diana adalah asistennya Hazel.
Namun, kenapa suasana di antara kedua pihak ini terasa agak aneh?!
"Kalau begitu, aku akan menjelaskan acara kami secara singkat terlebih dahulu," lanjut Willy.
Sebenarnya, ini adalah acara untuk para selebritas merasakan kehidupan pedesaan dan menjelajahi alam liar. Mereka akan pergi ke beberapa tempat terpencil dan tak berpenghuni, lalu membiarkan para selebritas menghidupi diri mereka sendiri.
Alis Inez berkerut setelah mendengarnya. "Bukankah itu terlalu susah?"
Pada saat ini, Diana berkata, "Apa kamu bisa menunjukkan kontraknya kepadaku? Kalau aku merasa nggak ada masalah, aku akan menandatanganinya."
Ketika orang Keluarga Wistoria mendengar itu, mereka menatap Diana.
Inez merasa sedikit tidak senang. Dia merasa Diana sengaja menyelanya. Dia merasa ketika Diana berkata dia akan menandatangani kontrak, itu seperti sebuah tamparan bagi Inez.
Willy segera menyerahkan kontrak kepada Diana.
Kemudian, George berkata, "Kami juga ingin melihat kontraknya."
Willy juga segera menyerahkan kontrak kepada George.
George melihat-lihat kontrak tersebut, lalu dia memberikannya kepada dua pengacara yang duduk di meja sebelah. "Pak Kelvin, Pak Owen, tolong lihat ini."
Kedua pengacara bergegas mengambilnya, lalu melihatnya bersama-sama ....
Dua pengacara itu melihat kontrak sambil mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana memastikan keselamatan, apakah Hazel memiliki hak untuk tidak berpartisipasi dalam program-program berbahaya tertentu, apa yang harus dilakukan kalau tim produksi melanggar kontrak, serta apa yang harus dilakukan kalau Hazel ingin mengakhiri kontrak ....
Pada saat yang sama, Diana juga sedang membaca kontrak halaman per halaman dengan sangat cepat.
Dia bukannya tidak membacanya dengan serius, tapi kesadaran spiritualnya kuat sekarang. Dia dapat menyerap informasi hanya dengan melihatnya sekilas ....
Mata orang-orang Keluarga Wistoria pun tertuju ke arahnya.
Diana memperhatikan bayarannya dengan saksama, yaitu 60 juta per minggu. Itu sesuai dengan nilainya saat ini.
Kontrak ini bisa ditandatangani!
Diana menoleh, lalu bertanya, "Pak, apa kamu memiliki pulpen? Aku mau tanda tangan."
Pada saat yang sama, pengacara bertanya, "Bukankah 16 miliar per minggu terlalu sedikit untuk Nona Hazel?"