Bab 222
Ucapannya ini benar-benar mengejutkanku.
Michael selalu memperlakukan aku seperti adiknya. Meski dia kadang-kadang bercanda, dia tidak pernah melanggar batas.
Gurauannya kali ini sedikit kelewatan.
Arthur juga terkejut dan menatapku penuh selidik.
Michael tiba di hadapanku, lalu berkata tanpa melihat Arthur, "Ayo masuk."
Aku mengangguk ke arah Arthur, lalu pergi bersama Michael. Sebelum benar-benar pergi, aku melihat Arthur membuka mulut dan mengulurkan tangannya, seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu atau menahanku.
"Tadi Kak Michael bilang begitu supaya aku nggak dirayu, ya?" Setelah memikirkannya sejenak, aku memahami maksudnya.
"Ya, pria nggak jelas asal-usulnya itu nggak cocok buatmu." Komentar Michael tentang Arthur membuatku mendengus.
Dia melirikku sekilas, lalu menambahkan, "Penilaianku tentang orang lain selalu tepat, nggak pernah salah. Mulai sekarang jangan terlalu dekat dengannya."
"Iya," sahutku sambil tersenyum.
"Aku serius, jangan anggap ini gurauan," tegas Michael.
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link