Bab 223
Begitu pintu terbuka, suara tawa menggelegar langsung terdengar. Mataku seketika tertuju pada orang yang duduk di kursi utama.
Orang ini ... terlihat familier.
Michael segera memperkenalkannya padaku, "Dia Cal, teman main biliar sekaligus sahabat baikku."
Aku menatap wajah pria itu, lalu mulai mengingat namanya, Calvin Asher.
Dia putra Stephen yang sekarang menjadi pemimpin Grup Asher.
Aku pernah mencari informasi tentang orang ini di internet. Dia penggemar snooker dan pernah memenangkan kejuaraan amatir.
Saat itu, aku melupakan kemungkinan bahwa dia dan Michael mungkin saling kenal. Siapa sangka, ternyata keduanya begitu dekat.
"Jadi, ini adik kecil kita, ya?" ucap Calvin.
Panggilan adik kecil ini terkesan ramah, tetapi aku justru merinding. Data-data tentangnya memang bersih, tetapi ayahnya tidak. Jadi, kemungkinan dia juga tidak berbeda jauh.
Ini sebabnya kita tidak boleh menilai orang dari kesan luarnya.
"Chloe, kamu bisa memanggil dia Kak Calvin. Kelak kalau ada masalah, cari saj
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link