Tidak ada kesempatan kedua
“ Apa kamu tidak memperhatikan seluruh isi mobil ini?” tanya bagus di tengah tengah aku yang sedang asik menikmati lagu itu
Aku menoleh ke arahnya kerena suara nya yang terdengar samar samar di telingaku .
Bagus memberi isyarat dengan memintaku melihat ke arah belakang.
Aku ikuti isyarat darinya dengan melirik ke arah belakang ku, aku memelototkan mataku ketika melihat pemandangan warna serba kuning di dalam mobil itu. Aku perhatikan dengan ekor seluruh aksesoris nya bahkan nyaris berwarna kuning semua.
“ Bahkan dia masih ingat warna kesukaanku!” gumamku dalam hati
Aku atur posisi ku kembali seperti semula masih berlagak sok jual mahal padahal sebenarnya aku benar benar di buat terkesima dengan pemandangan dalam mobil itu, betapa dia masih mencintaiku bahkan tak berkurang sedikitpun.
Mobil bagus pun terhenti di parkiran bandara, aku lepas sabuk pengaman milikku.
“ Terima kasih!” ucapku sebelum aku keluar dari dalam mobilnya.
“ Biar aku antar sampai dalam!” bagus berucap memberikan bant
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda