Kesempatan kedua
Aku membuang nafasku kasar, aku lirik ke arah jam tanganku
“ Aku beri waktu 10 menit tanpa basa basi!”
Ujarku dengan kembali duduk di tempat ku duduk semula.
Aku melihat bagus yang juga segera duduk di hadapanku.
“ Aku minta maaf tentang kepergianku waktu itu!” tutur dengan nada yang lembut
“ aku sudah melupakannya!” jawabku dengan ketus
“ Aku tau wit itu semua salah, tapi sebagai putra semata wayang aku tidak dapat menolak permintaan mama ku, waktu itu kondisi mamaku benar benar berada dalam kritis di saat sadar dia memintaku untuk menikahi wanita itu, aku tidak mampu menolaknya karena itu menjadi permintaan terakhirnya!” ungkap bagus.
Dia yang tadinya menatapku dengan gagah sekarang berubah menjadi pria yang terlihat lemah di hadapanku. Sisi lain dari diri bagus yang tidak aku tahu ternyata dia sangat menyayangi keluarganya.
“ Terus sekarang mama kamu?” tanya ku yang mulai ikut hanyut dalam cerita bagus
“ Dia sudah tenang di surga!” jawabnya kembali kemudian menoleh ke arahku.
“ wani
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda