Merindukan patukan ular piton
“ tapi sekarang,,! Sekarang aku masih belum bisa rayn lagian aku tidak ingin menghancurkan hati wanita lain kalau aku memilih menjadi istri mu!” ungkapku
Sebuah cairan bening meluncur dari pelupuk mataku tanpa aku minta dan aku inginkan, dengan cepat aku tepis air mata ini dan segera menjauh dari rayn yang .asih terbaring disana.
Aku pun segera membaringkan tubuhku di bawah lantai yang telah aku lapisi dengan kain selimut yang tebal agar bangun nanti tubuhku tidak merasa kan sakit.
Hingga mataku terpejam dan tertidur dengan lelap.
**
Sebuah tangan membelai wajahku yang membuat aku mengerjapkan mataku, belaian jari jemari itu menimbulkan efek geli di pipiku,
Aku lihat sosok rayn yang sedang membelai wajahku dari atas sofa, dia tersenyum begitu menawan bagaikan pangeran yang tampan dari negeri khayangan
“ Apa aku bermimpi!” gumam ku dalam hati
Aku balas senyum rayn dengn tersenyum kembali ke arahnya
“ Sudah lama kamu bangun?” tanyaku dengan suara serak bangun tidurku
“ Baru saja!” jawabn
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda