Pon seks

“ Dia sakit apa?” aku bertanya karena penasaran dengan sakit apa yang di derita wanita sombong dan angkuh itu Aku masih tidak percaya dengan ucapan dari rayn karena semuanya masih benar benar tidak bisa di terima dengan akal sehatku. Kqeena bertolak belalang sekali dengan kondisi zahra yang aku temui “ autoimun!” jawabnya singkat dengan melihat dengan sinar wajah yang sedikit terlihat sedih Aku hanya memajukan bibirku membentuk huruf O, berusaha mempercayai ucapan rayn, dan nantinya akan aku buktikan sendiri. Aku pun segera menggeser tubuhku ke arah rayn, meletakkan kepalaku di lengannya yang kekar dan berotot. Aku ingin sekali merasakan sentuhan sentuhan lembut dari lawan jenis ku. Baru aku kami memulai adegan romantis berdua, sebuah panggilan masuk kembali di perdengarkan dari ponsel milik rayn yang sengaja di letaknya di atas nakas sebelah ranjang ku. Aku mengangkat kepalaku dari lengannya memberi syarat agar dia mengangkat telponnya. Namun isyaratku tidak membuat rayn mengangkat po