2 tahun kemudian
Bagus menatap pemandangan indah dari layar ponsel miliknya.
2 tahun lamanya dua hanya mampu melihat kenangan indah itu.
Foto bertiganya yang menjadi akhir dari pertemuan Antara dirinya dan orang yang dia cintai.
Sesekali dia tersenyum cemerlang namun tak lepas juga dari rasa sedih yang mendadak datang.
“ Hhhmmm”
Suara deheman membuatnya beralih pandang
“ Kenapa?” tanya bagus santai.
Seorang wanita berbaju hitam dengan ikat rambut ekor kudanya telah berada di depan bagus.
“ ini” jora menyodorkan selembar kertas yang bertuliskan undangan di hadapannya.
Bagus segera menggapai yang di berikan oleh jora
“ jadi kamu sudah mantap untuk memilih dia menjadi pendamping hidup kamu” ucap bagus ketika membaca nama calon mempelai pria yang ada di undangan itu.
Di menyeringai, dia kenal sekali dengan nama yang terpampang disana, sekretaris kepercayaannya yang menjatuhkan pilihan hatinya kepada seorang jora yang terkenal galak di perusahaan milik bagus.
Jora tersipu malu.
“ Akhirnya s