Kegilaan juwita
“ bik!” panggil bagus dengan lantang.
Aku dan bik rose langsung menoleh ke asal suara bariton yang terdengar kesal itu. Bagus berjalan mendekat ke arah kami, tampak wajahnya yang menyimpan sebuah kekesalan
“ iya, tuan muda! Ada apa?” tanya bik rose ketika melihat bagus telah berada di antara kami.
Bagus mencuri pandang kepadaku, kemudian membuang nafasnya pelan.
“ Tolong bersihkan kamar, bik!” titahnya dengan suara yang sudah berubah menjadi lebih santai.
“ Baik, tuan!” jawab bik rose.
Bik rose pun pamit kepadaku untuk menjalankan perintah yang di berikan oleh bagus.
Bagus mendudukkan tubuhnya di sebelahku, dengan lembutnya dia membelai rambut yang sengaja aku gerai.
“ Sudah makan?” tanyanya sembari bermain-main dengan rambutku.
Aku menggelengkan kepala ku “ aku tidak selera!” jawabku ketus.
“ kita makan di luar!” Ajaknya kembali
Aku gelengkan kepalaku “ tidak, aku tidak ingin makan apapun!” Jawabku bertambah ketus dan acuh padanya.
“ katakan saja apa yang kamu inginkan, aku akan kabul
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda