“ selamat malam” sapa cindi dengan senyum merekah kelopak bunga mawar yang terlihat di setiap sudut bibirnya.
Cindi memberikan Cipika-cipiki di pipiku.
“ Selamat malam juga!” jawabku dengan bersikap seramah mungkin.
Cindi mendudukkan tubuhnya di sebelahku dan kedua pria bersama kami berada di seberangnya.
“ wow” ucap cindi terpukau ketika melihat begitu banyak makan yang tersedia di depannya.
“ apa kamu yakin akan menghabiskan semua makanan ini?” tanyaku ketika melihat cindi begitu bersemangat.
“ Tidak!” jawabnya singkat.
“ tidak!” aku tertegun dengan jawaban singkatnya sembari melempar pandanganku ke arah bagus.
Bagus hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.
“ untuk apa kami memesan begitu banyak makanan kalau tidak di makan?” tanya ku dengan rawut wajah tak percaya.
“ Aku hanya ingin melihat pemandangan makanan di atas meja saja!” jawabnya enteng.
“ bawaan bayi, biarkan saja!” sahut ray yang tak kalah santainya melihat aksi istrinya.
Aku menelan salivaku kasar, apa semua orang