“ Sudah segarkan?” tanya bagus dengan senyum devilnya ketika melihatku keluar dari kamar mandi.
Aku melihat senyum yang tak biasa darinya yang membuatku dapat menebak ada sesuatu yang lain yang akan terjadi nantinya.
Aku berpura-pura bodoh ketika dia turun dari tempat tidur dan berjalan mendekat ke arahku, aku dapat melihat dengan ekor mataku apa yang dia lakukan. Hanya saja aku berlagak cuek dan mengambil pakaianku yang ada di lemari.
“ masih menyukai kostum handuk ini!” seruku ketika menutup pintu lemari dan mendapati kalau dia telah menyandar di lemari.
“ selalu bahkan setiap saat ketika kamu menggunakannya!” jawabnya dengan menyunggingkan sebelah senyumnya.
Aku terkekeh mendengar jawabannya dan segera membalikkan badan untuk mengganti pakaianku, namun tanganku di tarik oleh bagus yang membuat langkahku terhenti.
Aku balikkan tubuhku hingga berdiri tepat di hadapannya. Tatapan mata kami saling beradu aku langkahkan kakiku lebih dekat dengannya bahkan aku kalungkan di lehernya untuk