Bab 9
Masalah ini sebenarnya tidak terlalu besar, bahkan tidak sampai masuk dalam pencarian populer. Jika bukan karena Selina sengaja mencari kata kuncinya, dia mungkin tidak akan tahu tentang masalah ini.
Selain itu, tim hubungan masyarakat Kosmetik Bintang bergerak cepat dalam menangani krisis ini, dengan segera meminta maaf serta memberikan kompensasi. Hal ini membuat netizen tidak terlalu marah, sehingga masalah tersebut tidak terlalu tersebar luas.
Namun, meskipun begitu, kejadian ini tidak bisa hilang tanpa bekas. Semua ketidakpuasan publik pun diarahkan ke Selina.
Netizen tidak tahu siapa sebenarnya rekan pendiri lainnya, tetapi mereka berhasil menemukan akun Selina.
Dulu Desi pernah menandai Selina dalam sebuah postingan. Setiap tahun, dia juga meninggalkan pesan ulang tahun di akun Selina yang dibuat otomatis. Jadi, para netizen bisa dengan mudah menemukannya.
Akun dengan ID nama Selina adalah milik rekan pendiri yang menjadi kambing hitam itu!
Desi telah menjalani kehidupan yang baik selama bertahun-tahun, menjadi sosok wanita tangguh yang sukses dalam kariernya, sehingga banyak netizen yang mengaguminya.
Para penggemar Desi pun berusaha sekuat tenaga untuk menyalahkan Selina atas masalah produk ini, mengarahkan kemarahan netizen terhadap Selina, sambil mencoba membersihkan nama Desi.
Para netizen melihat ada ucapan ulang tahun dari Desi di akun Selina setiap tahunnya, sehingga mereka percaya dengan rumor yang beredar. Mereka mengutuk Selina sebagai orang jahat yang pantas mati lebih cepat. Setelah merasa puas, mereka pun pergi.
Awalnya Selina berpikir masalah ini akan segera reda, tapi tiba-tiba terjadi perubahan.
Para penggemar selebritas memiliki sebuah aplikasi yang dapat menampilkan aktivitas idola mereka, termasuk kapan idola mereka online, memberi komentar, atau pun memberikan tanda suka.
Salah satu pengguna aplikasi tersebut kaget ketika menyadari bahwa akun Selina sedang online!
Akun itu juga tetap aktif sepanjang waktu!
Jadi, akun ini sebenarnya bukan milik rekan pendiri yang sudah meninggal? Jika dia sudah meninggal, siapa yang login ke akun ini?
Dari aplikasi tersebut terlihat bahwa selama 15 tahun akun itu tidak pernah online, kecuali hari ini!
"Hm .... Apakah ini karena dia mengalami ketidakadilan, jadi arwahnya muncul? /emoji anjing"
"Kalau akun ini benar-benar digunakan oleh seseorang, tuduhan terhadap Selina nggak bisa dipertahankan lagi!"
"Kalian terlalu naif, ini semua hanya taktik departemen hubungan masyarakat mereka. Nggak peduli apa pun yang terjadi, kalau produk di bawah manajemen Desi bermasalah, itu tetap tanggung jawabnya. Kenapa dia menyalahkan orang lain?"
...
Situasi yang semula tenang tiba-tiba berubah menjadi heboh.
Selina terdiam.
Perubahan drastis dari situasi ini sama sekali tidak dia duga.
Jadi, apa sebenarnya peran Desi dalam kejadian ini?
Selina tersenyum kecut, dia harus terbiasa bahwa dunianya sekarang telah berubah.
Mendirikan Perusahaan Kosmetik Bintang bersama Desi bukanlah pekerjaan utama Selina.
Dulu dia adalah seorang kartunis yang cukup terkenal, bahkan hingga kini masih ada penggemar yang meninggalkan pesan di akun kerjanya.
Mereka merasa sayang kenapa dia tiba-tiba berhenti.
Tidak hanya keluarganya yang hancur, tetapi kariernya pun ikut berantakan karena "berhenti" selama 15 tahun.
Saat Selina sedang melamun sambil menghela napas, tiba-tiba ponselnya berbunyi dua kali. Ada pesan pribadi yang masuk.
"Pak Kenzo, apa kamu yang login ke akun Selina? Jangan khawatir tentang masalah ini, aku akan menanganinya. Manajer hubungan masyarakat bertindak sendiri, membuat Selina terlibat. Aku baru tahu ketika semuanya sudah terjadi, maaf."
"Kosmetik Bintang adalah kerja keras Selina. Masalah ini karena kesalahan manajemenku. Aku benar-benar bersalah pada Selina. /emoji menangis"
"Banyak masalah dengan agen dari luar negeri, terutama Pierre yang sangat sulit diajak kerja sama. Aku terlalu sibuk di luar negeri hingga nggak sempat mengurus masalah di dalam negeri, sampai muncul masalah ini. Haih!"
Makin lama Selina membaca, makin dia merasa ada yang aneh.
Apakah Desi sebenarnya ingin memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan dari Kenzo?
Dia menyebutkan bahwa Kosmetik Bintang adalah hasil kerja keras Selina, kemudian menambahkan masalah-masalah terbaru yang dia hadapi, bahkan menyebutkan nama orang yang sulit dihadapi secara spesifik ....
Selina mulai curiga bahwa rumor yang disebarkan ke arahnya mungkin memang disengaja oleh Desi agar dia bisa berkomunikasi dengan Kenzo!
Dalam ingatannya, Desi dulu adalah sosok yang ceria dan terus terang. Namun, sekarang dia pun sudah berubah ....
Dia bahkan bisa berkata bahwa Kosmetik Bintang adalah hasil kerja keras Selina.
Sebenarnya, urusan pengelolaan Kosmetik Bintang lebih banyak ditangani oleh Desi, sementara Selina hanya berperan sebagai investor.
Jika dikatakan itu adalah hasil kerja kerasnya, sebenarnya tidak sepenuhnya benar.
Pada tahun kelulusannya, Selina memiliki banyak uang. Saat itu, dia melakukan investasi di banyak perusahaan. Kosmetik Bintang hanyalah salah satunya.
Ibu Selina adalah seorang kolektor internasional, yang meninggalkan warisan besar untuknya ketika meninggal karena kanker saat Selina masih SMP. Selina baru bisa menggunakan warisan itu setelah dia lulus kuliah.
Jadi, Perusahaan Kosmetik Bintang sebenarnya tidak bisa disebut sebagai hasil kerja keras Selina. Itu hanyalah drama tambahan yang dibuat oleh Desi!
Selina tidak membalas pesan tersebut. Dia meletakkan ponselnya, berbaring terlentang di atas ranjang, menatap langit-langit dengan lelah.
Setelah beberapa saat kemudian, dia menghela napas panjang.
Kehidupan 15 tahun kemudian benar-benar kacau. Rumah bukan lagi rumah, teman juga bukan lagi teman.
Untungnya, Kenzo tidak berubah.
Selina berbalik, mengambil ponselnya untuk mengirim pesan kepada Kenzo, "Kamu sedang apa?"
Di gedung Grup Raharjo, ruang rapat penuh dengan orang-orang.
Suasana sangat hening, hanya terdengar suara kertas dokumen yang dibolak-balik oleh Kenzo, yang sedang duduk di kursi utama.
Kenzo menutup mapnya, melemparkannya ke atas meja rapat, lalu pandangannya yang dingin menyapu pria paruh baya berbaju biru di sebelah kiri. Dia berkata, "Jadi ini rencana darurat yang kamu ajukan?"
Pria itu mengusap keringat dingin di dahinya. Dia ingin memberikan penjelasan, tapi dia tahu bahwa Kenzo tidak suka mendengarkan alasan. Akhirnya, dia menelan ludah sambil berkata, "Pak Kenzo, beri aku waktu dua jam lagi, aku akan menyusun ulang rencana yang sesuai dengan keinginanmu."
"Nggak perlu. Luis, kamu yang ambil alih."
"Baik, Pak Kenzo."
Wajah pria berbaju biru itu langsung menjadi pucat pasi.
"Untuk masalah ini ...."
Kata-kata Kenzo belum selesai ketika terdengar bunyi notifikasi pesan.
Semua orang di ruangan itu langsung merasa waspada, takut kalau suara itu berasal dari ponsel mereka.
Siapa yang berani memeriksa ponsel saat rapat, sama saja dengan mencari mati!
Kemudian, semua orang melihat Kenzo membuka ponselnya.
Bagaimana cara menggambarkan ekspresi wajah Kenzo?
Seperti angin sejuk yang datang secara tiba-tiba!
Wajah yang sebelumnya sedingin es mendadak menjadi hangat! Tidak hanya itu, sudut bibirnya tampak sedikit terangkat, seperti sedang ... tersenyum?
Seorang manajer muda yang baru saja dipromosikan nekat mengintip, melihat senyum tipis itu.
"Sedang rapat, sebentar lagi selesai dan pulang. Aku merindukanmu."
Kenzo jelas merasa bahagia, karena inti pesan yang dikirim oleh Selina adalah dia merindukannya!
"Rapat selesai."
Kenzo menutup ponselnya, berkata dengan tegas. Setelah urusan selesai, dia bahkan tidak ingin melanjutkan omelan panjang, karena ada seseorang yang menunggunya di rumah!
Begitu Kenzo keluar dari ruang rapat, berbelok di lorong, barulah semua orang berani bicara.
Heru yang memakai jas biru merasa seolah baru saja selamat dari maut.
Tidak tahu siapa yang mengirim pesan itu, tapi dia merasa sangat bersyukur! Dia mendoakan orang itu agar panjang umur dan bahagia selamanya!
Heru merapatkan kedua tangannya dengan khusyuk, terlihat sangat bersyukur.
Setelah meninggalkan ruang rapat, Kenzo langsung naik lift menuju parkiran bawah tanah, lalu mengemudi pulang.
Sebuah pesan yang bertanya sedang apa berhasil membuat Kenzo ingin segera pulang secepat mungkin.
Di perjalanan, asistennya melaporkan situasi di dunia maya. Selama 15 tahun hilangnya Selina, Kenzo terus melakukan pencarian menyeluruh, bukan hanya di pulau kecil Samudra Paskal itu, tetapi juga secara online.
Setiap ada kabar yang kemungkinan terkait dengan Selina, dia tidak akan melewatkannya.
Setelah sampai di rumah, Kenzo memberitahu Selina tentang masalah ini.
Dia secara khusus membicarakan Desi dengan Selina.