Bab 469
Liana benar-benar khawatir. "Kamu sendiri tahu, Rino juga sangat unggul. Gisel sepertinya nggak suka yang seperti Jason. Gisel mungkin suka yang seperti Rino."
Tristan yang posesif tidak membantah Liana karena dia tahu Rino benar-benar sangat berbakat.
"Nggak akan, Gisel nggak akan pilih Rino. Gisel pasti akan kembali ke rumah kita." Tristan sendiri merasa omongannya tidak terlalu meyakinkan.
Liana menatap Tristan. "Kenapa Gisel pasti akan kembali ke rumah kita? Kamu berkhayal."
Senyuman menghiasi wajah Nisa sepanjang waktu. Nisa terus menggandeng tangan Gisel, seperti takut Gisel akan lari.
Nisa menggandeng tangan Gisel ke mana pun dia pergi, sangat intim.
Gisel membiarkan Nisa menggandengnya, juga bersikap sangat intim.
Gisel memperhatikan bahwa wajah Raymond makin masam dan kekejaman dalam matanya makin kuat. Gisel bahkan dapat merasakan niat membunuh Raymond.
Dari reaksi Raymond, Gisel dapat memastikan satu hal. Raymond tidak ingin dia berinteraksi dengan Fento dan Nisa.
Gisel juga

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda