Bab 369
Saat ini, Chandra menghela napas tidak berdaya seraya berkata, "Duduk dan berhenti bicara."
Chandra tidak ingin putranya dipermalukan lagi, jadi dia meminta putranya untuk duduk dan diam.
Wicak juga terlihat tidak yakin, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, jadi dia membawa Surya dan Stella duduk di samping ayahnya.
Saat ini, Chandra berkata kepada pria tua itu, "Pak Heri, anak itu nggak mengerti keadaan dan cuma bicara omong kosong. Bapak nggak perlu memasukkannya dalam hati."
Pria tua ini tidak lain adalah Heri Narota, pria terkemuka di Kota Dayan dulu kala.
Heri tersenyum tipis, lalu menjawab, "Nggak apa-apa, namanya juga anak-anak."
Wicak baru berusia dua puluhan, jadi wajar jika mereka menganggap Wicak masih anak-anak.
Chandra juga menghela napasnya secara diam-diam. Dia adalah pengusaha yang mulai dari nol dan pernah mengalami pasang surut kehidupan. Dia tahu bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana itu, jadi dia baru tidak membiarkan putranya kembali.
Siapa tahu anak ini
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda