Bab 166
Tidak lama kemudian, Yenny melihat agen khusus mengawal tujuh tersangka yang diborgol dan berkumpul di halaman kediaman itu.
Setelah melihatnya, Yenny bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Nggak ada orang lain lagi?"
"Nggak ada?"
"Apa kalian sudah menyita obatnya?"
"Semua peralatan farmasi sudah disita. Tempat ini telah dipastikan sebagai tempat peracikan obat."
"Sialan," umpat Yenny. Tampaknya pemasok obat itu sudah kabur, tapi bagaimana dia bisa tahu beritanya?
Saat ini, Naka juga berjalan masuk dan melirik tujuh tersangka itu.
Tiba-tiba, Naka melirik kembali dan tertuju pada orang ketiga. Orang itu adalah seorang pria yang terlihat sangat kurus dan sakit-sakitan. Naka mengangkat meriam super dan mengarahkannya langsung ke pria itu.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu bisa membunuhnya hanya dengan satu tembakan," teriak Yenny dengan kaget.
Apakah tubuh sekurus itu mampu menahan tembakan dari meriam super?
Namun, Naka malah berkata dengan tegas, "Dia adalah seorang kultivator, aku merasaka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda