Bab 152
Beberapa saat kemudian, keduanya mencapai lantai paling atas. Supervisor menyerahkannya pada sekretaris di depan pintu dan pergi.
Sekretaris itu meliriknya dan berkata, "Kezya?"
"Ya." Kezya menjadi semakin gugup.
Sekretaris itu berdiri dan membuka pintu kantor sambil berkata, "Masuk saja, Bu Linda sedang menunggumu."
Kezya masuk ke kantor dengan perasaan cemas.
Tata letak kantor ini sangat sederhana, tapi setiap detailnya sangat kecil sehingga bisa disebut sebagai sebuah karya seni yang menunjukkan selera pemiliknya di sini.
Di belakang meja besar, seorang wanita dewasa dengan pakaian profesional berwarna biru langit sedang bersandar di kursi sambil menatapnya.
Jantung Kezya berdetak lebih kencang.
Wanita ini berusia sekitar tiga puluh tahun, wajahnya sangat cantik dengan khas oriental.
Rambut hitam panjangnya diikat, membuatnya tampak anggun dan memesona.
Tepat di tempat duduknya yang super cantik ini, aura di tubuhnya membuat Kezya tanpa sadar menjadi lebih rendah dan malu pada dirin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda