Bab 94 Memang Sengaja
Chris hanya melirikku dengan pandangan dingin, lalu berjalan menuju ke arah wakil rektor.
"Malam ini kita bisa mengadakan acara perpisahan di restoran. Bagi siswa yang ingin menghadiri jamuan makan malam, mereka cukup mendaftar untuk bisa bergabung," kata Chris.
Chris meminta wakil rektor untuk membantu menghitung jumlah peserta, sementara dia menelepon seseorang untuk menyiapkan hidangan.
Kabarnya, akan ada anggur seharga puluhan juta per botol.
Selain itu, ada pula hidangan laut, daging wagyu yang mahal, berbagai kue, serta buah-buahan yang biasanya jarang bisa dinikmati. Semuanya akan tersedia di sana.
Dengan jamuan yang mewah seperti ini, siapa yang bisa menolak?
"Ketua kelas, kenapa masih bengong? Wakil rektor meminta semua ketua kelas menghitung jumlah peserta," kata Sintya dengan penuh semangat.
Aku menahan kemarahan yang mendidih dalam hati sambil menghitung jumlah peserta satu per satu.
Sebenarnya, aku tidak ingin pergi.
Remy datang menghampiriku.
"Apa kamu sedang bertengkar d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda