Bab 63 Mohon Ampun
Gerakannya mencondongkan diri ke arahku terlalu tiba-tiba.
Aku tertegun sejenak.
Saat otakku yang seperti terhenti mulai menyadari apa yang terjadi, bibirku yang terbuka sedikit karena terkejut sudah dicium dengan ganas oleh Chris.
Jika ciuman saat malam di gunung itu hanya seperti sentuhan ringan, kali ini serangannya begitu ganas. Ada maksud seperti ingin menghukumku. Tindakannya sangat kasar.
Dalam sekejap, aku sudah bisa merasakan sedikit rasa darah di mulutku.
Chris seolah tidak menyadarinya.
Satu tangannya mengunci kedua pergelangan tanganku, sementara tangan lainnya mencengkeram daguku. Dia seperti serigala yang kelaparan, dengan ganas merampas manisnya bibirku.
Baik di kehidupan sebelumnya maupun di kehidupan ini, aku belum pernah merasakan ciuman yang begitu intens.
Segera saja wajahku memerah karena aku tidak bisa bernapas.
Perasaan kekurangan oksigen ini makin jelas kurasakan. Meski ini adalah kesempatan kedua dalam hidupku, aku tidak bisa membiarkan Chris menciumku hingga m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda