Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 20 Jangan Menangis

Chris berjalan sangat cepat dengan kakinya yang panjang. Meskipun aku berlari mengejarnya sampai ke lobi di lantai pertama, tetap saja tidak berhasil terkejar. Aku menatap Restoran Emperor yang megah, lalu menenangkan diri dan segera menelepon ponsel Chris. Ternyata ponsel Chris mati. Aku menarik napas dengan berat dan menelepon Pak Adam. Lama sekali nada sambung berdering, tetapi tidak kunjung diangkat. Tidak lama kemudian, Pak Adam berjalan keluar dari lift di belakangku. "Kak Adam." Aku buru-buru menghampirinya. "Kak Adam tahu Pak Chris ke mana?" Pak Adam menatapku dengan saksama. "Kita bicarakan di dalam mobil saja." "Oke." Kami pun berjalan depan belakang menuju lahan parkir. Tidak ada tanda-tanda Chris di dalam mobil Volvo hitam itu. Apa jangan-jangan dia kembali ke hotel duluan? Atau apa mungkin dia dan para pemimpin pabrik punya agenda bersenang-senang yang lain setelah makan malam? "Pak Chris mana? Aku harus bertemu dengannya karena ada urusan mendesak." Pak Adam menunjuk ke m

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.