Bab 19 Sialan!
Toilet di Restoran Emperor cukup lengkap. Selain fasilitas dasar, ada juga tempat menjemur dan mengganti pakaian, tempat menyusui dan lain sebagainya.
Pembatas panjang dan sempit di tengahnya berlubang, jadi Valen secara kebetulan bisa melihatku dengan penglihatannya yang tajam.
Wajahnya yang dipenuhi hawa nafsu itu sontak terlihat kaget.
Lama sekali dia hanya menatapku, mungkin dia tidak percaya akan bertemu denganku di Kota Sien. Setelah memastikan dia tidak salah lihat, wajahnya pun menjadi pucat pasi.
Dia refleks hendak mendorong si buaya darat di hadapannya, tetapi pria itu berkata dengan tidak puas, "Sayang, bukannya kamu mencari sensasi?"
"Aku ...."
"Jangan bilang kamu takut. Siapa tadi yang bilang akan lebih seru kalau terancam dilihat orang?" Buaya darat itu membungkuk dan menggendong Valen ke kamar mandi pria.
Aku tidak berniat terus mengintip.
Setelah membebaskan Lucy, Valen bergegas berlari menghampiriku yang hendak kembali ke ruang privat untuk menemui Chris.
Begitu mata k
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda