Bab 99
Carlos mengusap wajah cantik Callista dengan lembut.
Dia menghiburnya, "Kamu sudah lakukan yang terbaik. Membiarkan seorang suku primitif kabur bukan akhir segalanya. Kita masih bisa pikirkan rencana lain."
Callista buru-buru bertanya, "Kita harus gimana sekarang?"
Carlos menyadari binar ngeri di mata Callista dan menelan kembali kata-katanya. Kemudian, dia tiba-tiba balik badan.
"Sekarang kita lihat keadaan orang suku primitif yang kena panahku dulu."
Orang suku primitif itu terlentang di tanah dengan mata setengah terpejam. Mulutnya terus mengeluarkan rintihan kesakitan.
Sebatang anak panah menusuk lehernya. Darah mengalir deras ke tanah.
Dia mencoba menarik panah itu, tetapi mungkin karena rasa sakit yang hebat dan terlalu lemah, tangannya kembali diturunkan.
Bagi orang suku primitif ini, Carlos dan Callista seperti alien. Ketika dia melihat Carlos menghampirinya lagi, bola mata putihnya langsung bergerak-gerak liar. Dia berusaha menjauh, tetapi akhirnya menyerah karena lukanya terl
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda