Bab 100
Namun, jika anak panah tidak dicabut, orang suku primitif ini sudah pasti akan mati.
Carlos memutuskan untuk mengambil risiko.
"Elena, siapkan abu arang. Setelah aku mencabut panahnya, oleskan abu arang di luka orang ini."
"Hailey, kembalilah ke gua dan sobek sepotong kain dari pakaian yang lain untuk membalut lukanya."
Hailey takut darah dan juga takut pada orang suku primitif ini. Setelah merobek sepotong kain, dia memberikannya pada Elena.
Elena membawa kain itu dan semangkuk abu arang, lalu menaruhnya di sisi Carlos. Setelah itu, dia mundur dan mengawasi situasi dari kejauhan.
Sejujurnya, dia juga takut darah.
Carlos menghampiri orang suku primitif. Napas orang ini makin lemah, menunjukkan bahwa dia harus segera diobati.
Carlos menyadari bahwa Rosy masih berdiri di dekatnya. Dia menatapnya dengan heran.
"Kamu nggak takut darah?"
"Takut," sahut Rosy.
"Terus, kenapa kamu nggak menjauh?" tanya Carlos lagi.
"Kalau aku juga menjauh, siapa yang akan membantumu!" balas Rosy.
Carlos mengac
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda