Bab 82
Rosy terdiam sejenak, lalu terkekeh.
"Aku pertimbangkan dulu. Nanti akan kuberi tahu kalau sudah aku putuskan."
Carlos pun langsung menjulurkan jari kelingkingnya.
"Janji dulu!"
Rosy mengerutkan kening, merasa geli dengan tingkahnya.
"Seperti anak kecil saja."
Dengan ekspresi serius, Carlos menjawab, "Aku bisa pegang omonganku, tapi aku nggak yakin kamu akan menepati janjimu."
Ekspresi Rosy berubah masam. Belum pernah ada orang yang berani menilainya seperti ini.
"Aku meragukan kata-katamu."
Carlos menggoyangkan jari kelingkingnya yang terulur dengan tidak sabar.
"Janji dulu! Taruhan ini nggak sah kalau kamu nggak janji buat menepatinya."
Rosy tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.
Namun, demi membuktikan bahwa dirinya bisa menepati janji, dia terpaksa menuruti kemauan Carlos.
"Baiklah, janji."
Jari kelingking Carlos yang besar dan kasar bertaut dengan jari kelingking Rosy yang mungil dan halus. Sentuhan itu begitu lembut, seolah jari Rosy tak bertulang. Seketika itu juga, h
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda