Bab 51
Jelita pun mengamati bekas cekikan di leher Carissa yang sudah menghilang, kemudian menjelaskan, "Habis ini, lihat saja CCTV toko kami. Nanti, kamu juga akan tahu. Fulan mencekik leher Carissa!"
Saat mengatakan itu, Jelita juga mencekik lehernya sendiri seraya memperagakan kepada Juna.
Carissa merasa tertekan, termasuk dengan hubungan keluarga mereka. Dia sudah lama tak pernah mengadu.
Sekarang, usai Jelita menjelaskan sekaligus memperagakannya, Juna pun segera tahu seberapa parah situasi saat itu.
"Mereka di mana sekarang?" tanya Juna seraya menatap Jelita.
"Masih ditahan di dalam. Kalau nggak ada orang yang datang sebagai penjamin, mereka nggak akan dibebaskan buat sementara waktu," jawab Jelita sambil menatap Carissa, menyadari raut wajah wanita tersebut sangatlah rumit. "Tuan Juna, lebih baik kamu antar Carissa pulang dulu untuk istirahat. Menurutku, orang itu cukup sulit untuk ditangani."
"Sulit untuk ditangani?" Juna belum pernah bertemu orang yang sukar untuk ditangani.
Sekarang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda