Bab 17
"Ya, aku sudah bertemu dengan cucu menantuku. Dia seorang gadis yang cantik, berbakti, dan pengertian." Dari nada bicara dan ekspresi wajah Kakek Arya, terlihat jelas bahwa dia sangat menyukai Carissa.
Jujur saja. Juna memang tidak membenci Carissa, tetapi dia juga tidak menyukai Carissa seperti kakeknya. Mungkin karena dia belum begitu mengenal gadis itu.
"Baru bertemu sekali saja, kakek sudah memberikan penilaian setinggi itu. Bukankah itu terlalu terburu-buru?" Juna sebenarnya tidak bermaksud mencari kesalahan. Hanya saja, dia sudah melihat langsung betapa keterlaluannya keluarga Carissa dan kepribadian wanita itu masih perlu dipertimbangkan.
Ketika teringat perkataan Carissa bahwa dia pernah menggugurkan kandungan sebanyak empat kali, hati Juna selalu merasa tidak nyaman. Bagaimanapun juga, tidak ada pria yang ingin tiba-tiba menjadi ayah atau menjadi orang yang mengambil tanggung jawab atas kesalahan orang lain.
"Kakek nggak pernah membuat keputusan sembarangan, termasuk saat meni
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda