Bab 63 Curhat
Medengar nada suara Chyntia yang serius, Mona merasa dirinya gegabah. Akhirnya, Mona tersenyum sambil berkata dengan manja, "Ya, Chyntia, aku yang salah. Jangan marah, ya."
"Aku nggak marah. Hanya saja, Paman sudah membantuku beberapa kali. Aku nggak mau dia salah paham mengira aku menyukainya."
Tatapan mata Chyntia terdengar tulus dan nada suaranya serius.
"Nggak usah dibahas lagi, ayo makan."
Mona mengalihkan topik. Dia membuka kotak makan. Begitu dibuka, tercium aroma makanan yang menggugah selera.
"Ini pasti masakan koki bintang lima, bagaimana bisa aromanya seenak ini?"
Mona tergoda dengan aroma lezat itu, lalu mengambil ponsel dan meminta kurir makanan untuk memakan makanan yang Mona pesan tadi, sehingga kurir tidak perlu mengantarkannya lagi.
Dia dan Chyntia pecinta makanan, biasanya kegiatan mereka berdua hanya makan, makan, dan makan.
Sesuai dugaan, ekspresi serius Chyntia berubah lebih santai.
Makanan dapat memulihkan segalanya. Kalimat itu ada benarnya.
Selesai makan, dokter

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda