Bab 48 Rencana
Namun, Chyntia meletakkan pisau yang dipegangnya, hanya karena tatapan penuh permohonan dari mata Bu Gina.
"Kapan kamu berencana menghubungi Bernard?" Pak Heru bertanya.
Chyntia menjawab dengan dingin, "Aku punya rencana sendiri."
Kilatan licik melintas di mata Pak Heru, tetapi dia tidak memaksa lebih jauh. Sebagai gantinya, dia mengubah pendekatan. "Sekarang sudah malam. Menginaplah di rumah malam ini. Ibumu sudah lama nggak bertemu denganmu dan sangat merindukanmu."
Baik Chyntia maupun Bu Gina tampak terkejut.
Chyntia mengernyit. Ayahnya tidak pernah mengizinkannya menginap di rumah Keluarga Santoso. Di vila yang luas itu, bahkan tidak ada kamar untuknya. Ini pertama kalinya ayahnya memintanya untuk tinggal.
Pasti ada sesuatu.
Ketika dia hendak menolak, Bu Gina sudah terlebih dahulu menarik lengannya dengan gembira. "Chyntia, menginap di sini malam ini, ya. Ibu benar-benar sudah lama nggak bertemu denganmu."
Kebahagiaan dan kasih sayang di mata Bu Gina meluluhkan hati Chyntia. Akhirn
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda