Bab 758
Yolanda tertegun sejenak, lalu memandangnya dengan waspada, "Apa maksudmu?"
"Bu Yolanda, pikirkanlah perlahan-lahan. Kalau kamu membutuhkan bantuanku, kamu bisa cari aku kapan saja."
Setelah mengatakan itu, Merry mengambil kopinya dan pergi.
Yolanda berdiri lama di sana, lalu menarik napas dalam-dalam dan pergi dengan membawa cangkir, dia bahkan lupa mengambil air.
Kembali ke tempat kerjanya, dia duduk dengan linglung.
Mungkinkah Serina benar-benar akan mencelakai dia?
Dia tidak ingin terlalu memikirkan Serina, tapi kata-kata Merry seperti kutukan, itu bergema di benaknya.
Sebentar lagi waktunya pulang kerja. Saat Serina turun, Aldi sudah menunggu di depan pintu.
"Serina, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."
Serina hendak berbicara ketika ponsel di sakunya tiba-tiba berdering.
Begitu sambungan tersambung, suara pengurus rumah Keluarga Saner terdengar.
"Nona, Nyonya tiba-tiba pingsan tadi. Aku nggak bisa menghubungi Tuan Muda dan Tuan Besar. Bisakah Nona pulang?"
Ekspresi Serina me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda