Bab 585

Serina tampak tenang, "Kalau Pak Aldi meminta maaf kepadaku karena pacarmu menyinggung aku, maka aku menerimanya." Mata Aldi sedikit dingin, lalu dia tersenyum, "Hmm, kalau begitu aku nggak akan mengganggu kalian berdua." Setelah dia pergi, Sandara tanpa sadar menatap Serina dan berbisik, "Serina, apa kamu masih belum melupakan dia?" "Mana mungkin?" "Saat dia berbicara denganmu tadi, tubuhmu menegang sesaat." Serina mengerucutkan bibirnya, menunduk dan tidak berkata apa-apa lagi. Sandara menghela napas, "Serina, kalau kamu masih menyukainya, menurutku kamu bisa memberinya kesempatan lagi." Dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahwa mereka sudah terjerat selama bertahun-tahun dan dia pun tahu bahwa Aldi menempati posisi yang sangat penting di hati Serina. Serina tidak menjawab dan berkata sambil tersenyum, "Bukankah kamu mau pergi berbelanja? Ayo pergi." Serina sedikit linglung sepanjang malam. Sesampainya di rumah, dia hendak mandi dan istirahat ketika tiba-tiba menerima panggila