Bab 513
Merina terdiam beberapa detik dan berkata perlahan, "Aku sudah pertimbangkan dan aku nggak peduli. Keluarga Drajat mampu membesarkan anak ini."
Nenek Dhiera terdiam beberapa saat lalu berkata, "Kamu putuskan saja sendiri."
Merina duduk sebentar lagi, lalu berpamitan pada Nenek Dhiera dan pergi menemui Maria.
Dibandingkan Nenek Dhiera, sikap Maria terhadapnya jauh lebih baik, lagi pula Merina menyembunyikan kejadian itu untuk Maria.
Merina tinggal di bangsal Maria hingga sore hari dan dia sedikit kecewa karena Aldi tidak datang.
Melihat dia melamun, Maria berkata, "Merina, kalau kamu sibuk, pulanglah. Kamu nggak perlu temani aku."
Merina menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa, Bibi Maria, akhir-akhir ini aku nggak sibuk."
Maria menundukkan kepalanya, matanya tertuju pada perut Merina sejenak, jejak kebencian muncul di matanya.
Kalau bukan karena Tavo, dia tidak akan dilecehkan dan hampir tidak bisa bertahan hidup. Tavo tidak membiarkan dia hidup damai, maka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda